Jumat 23 Jul 2021 19:58 WIB

'Pertanian Penyangga Utama Masyarakat Kala Pandemi'

TPID memiliki fungsi strategis terkait stabilitas perekonomian secara umum di daerah.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa panen raya untuk musim tanam kedua terjadi hampir di semua daerah. Terutama di sejumlah sentra padi seperti di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Barat dan juga pulau Sulawesi.
Foto: Kementan
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa panen raya untuk musim tanam kedua terjadi hampir di semua daerah. Terutama di sejumlah sentra padi seperti di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Barat dan juga pulau Sulawesi.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIGI MOUTING -- Program Rural Empowerment Agricultural and Development Scaling Up Initiative (READSI) Kementan bersama stakeholder pertanian Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, membentuk Kelompok Masyarakat (Pokmas) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Rabu (21/7). Menariknya, Pokmas TPID merupakan hasil kolaborasi beberapa Poktan di Parigi Moutong.

"Pertanian menjadi penyangga pangan utama bagi masyarakat Indonesia. Kementan di masa pandemi selain menjaga kebutuhan pangan  juga menekan angka kemiskinan. Muara utamanya tentu menyejahterakan petani," ungkap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Mentan mengapresiasi stakeholder pertanian Parigi Moutong yang mengembangkan Pokmas TPID. Secara umum, TPID memiliki fungsi strategis terkait stabilitas perekonomian secara umum di daerah. TPID biasanya terdiri dari berbagai elemen dalam masyarakat, termasuk instansi perintah daerah, BPS, pasar, hingga perbankan. Harapannya untuk menjaga stabilitas harga.

TPID harus memastikan ketersediaan pasokan produk, khususnya pertanian sebagai pangan. Mereka juga memastikan kelancaran distribusinya, termasuk meminimalkan potensi gangguan pasokan dan diatribusinya. Tidak kalah penting, mereka meminimalkan dampak dari kebijakan yang diterapkan. Memastikan tidak terjadi inflasi besar.

 

"Stabilitas harga pertanian menjadi faktor sangat penting. Untuk itu, pasokan dan distribusinya harus bagus. Masyarakat harus bisa menjangkau pangan dengan harga ideal. Untuk itu, program READSI memastikan semua usaha pertanian dari hulu hingga hilir tetap kompetitif. Stabilitasnya harus kondusif," kata Syahrul.

Dengan tanggung jawab besar dan posisi vital, peran TPID di Parigi Moutong bentukan READSI patut dinantikan. Sebab, Pokmas TPID mastikan inflasi yang terjadi stabil seiring tersedianya suplai dan distribusi produk di daerah. Kepala Badan Pengembangan dan Penyuluhan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menjelaskan, pertanian akan maju dengan sinergi besar.

"READSI Kementan terus berupaya memajukan perekonomian daerah. Untuk itu, stok pangan dan distribusinya harus dijaga agar stabil. Kalau semuanya bagus, demand dan supply akan seimbang. Sejauh ini READSI sudah memainkan peranannya dengan sangat baik di daerah," jelas Dedi.

Mengembangkan Pokmas TPID, Fasilitator Desa Program READSI Desa Sigenti,Tinombo Selatan, Parigi Moutong, bersama dengan Penyuluh dan Kepala Desa membentuk Kelompok Masyarakat (Pokmas) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Kegiatan ini menghadirkan dua perwakilan dari enam kelompok tani. kelompok tani ini adalah Harapan jaya, Cipta Baru, Tunas muda kakao, Lembah Sarang, Bukit Zansibar, dan Uwe Sinambe

"Sistem korporasi petani di daerah harus berkembang. Halmini sebagaimana indikator sehatnya sistem pertanian yang dikembangkan READSI. Indikator kompetensi tinggi sumber daya manusia di daerah. Kami apresiasi atas semua kemajuan dan lompatan besar yang diciptakan," kata Dedi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement