REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gema takbir khas Idul Adha turut dirasakan di Dusun Kalitengah Lor, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman. Ini melengkapi suasana meraiah saat Global Qurban-ACT DIY menyalurkan kurban untuk masyarakat di pelosok DIY.
Baik sapi maupun kambi secara gotong royong disembelih, dipotong dan dicacah untuk dibagikan kepada masyarakat Kalitengah Lor dan sekitarnya. Ini semakin berarti mengingat masyarakat masih dalam keadaan siaga terhadap bencana.
Tidak cuma pandemi Covid-19, masyarakat masih terus siaga terhadap erupsi Gunung Merapi, yang aktivitas vulkaniknya masih di level siaga. Apalagi, aliran lahar Gunung Merapi juga mengarah ke selatan, tepat ke arah Dusun Kalitengah Lor.
Kalitengah Lor sendiri merupakan dusun yang berada di wilayah KRB III Gunung Merapi atau paling atas di wilayah Sleman. Ketua Takmir Masjid Kalitengah Lor, Karnu, mengaku bersyukur tahun ini masyarakatnya bisa mendapat daging kurban.
"Karena biasanya dari masjid sendiri setiap tahun rata-rata hanya menyembelih 2-3 ekor kambing, itu pun dibagi warga yang jumlahnya 550 jiwa," ujar Karnu, Sabtu (24/7).
Kebahagiaan serupa diungkapkan tokoh masyarakat di Masjid Kalimosodo yang ada di bantaran Kali Code, Darsam, yang juga jadi lokasi distribusi daging kurban ACT. Sehingga, bisa membagikan secara merata ke warga di bantaran Kali Code.
"Semoga hewan kurban ini menjadi keberkahan sohibul kurban serta ACT, dan semoga tahun depan warga sini juga dapat jatah kurban lagi," ujar Darsam.
Tim Program ACT DIY, Arif Setya mengatakan, untuk DIY mereka mendistribusikan sebanyak 32 ekor sapi dan 13 ekor kambing. Disalurkan untuk daerah prasejahtera lima kabupaten/kota mulai ponpes pelosok, masjid bantaran sampai lereng Merapi.
Untuk Gunungkidul sendiri, kata Arif, ACT menerima amanah untuk menyembelih sapi qurban seberat hampir satu ton. Ini merupakan kali pertama ACT DIY menyembelih hewan kurban dengan bobot hampir satu ton di Gunungkidul.
Daging kurban juga sudah didistribusikan ke santri-santri Ponpes As Shiddiq dan warga Desa Jurangjero. Selain itu, kurban tahun ini disalurkan untuk tenaga kesehatan dan penyintas Covid-19 yang langsung diantar ke selter karantina.
"Dalam bentuk daging mentah dan juga untuk nakes di RS Sardjito dan RSUD Kota Yogyakarta berupa makanan siap santap," kata Arif.