REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Turnamen sepak bola virtual, Indonesian Football e-League (IFeL) 2 2021 telah berakhir setelah melangsungkan babak grand final mulai Sabtu (24/7) hingga Ahad (25/7) kemarin. Puspamba Ibrahim alias Baim, representasi Persis di ajang ini tampil impresif dan berhasil membawa pulang trofi IFeL 2 2021 setelah mengalahkan Kalteng Putra di partai puncak.
Baim yang keluar sebagai juara grup pada fase regular league melaju ke partai final melalui jalur upper bracket dan berhasil mengalahkan Dewa United di game pertama, lalu mendepak Kalteng Putra ke lower bracket di game selanjutnya.
Persis yang telah menunggu di pos upper bracket, mendapat tantangan pertama dari Dewa United setelah klub yang diwakili Indra Tajusa tersebut lolos ke upper bracket berkat hasil grand final group stage sebelumnya. Perlawanan sengit didapatkan Baim di laga pertamanya pada babak grand final ini.
Tensi memanas sejak awal pertandingan. Baim tampil garang dengan mengemas empat gol di awal laga. Namun, Tajusa tak tinggal diam mengejar ketertinggalan. Skor akhir leg pertama 5-3 untuk Persis.
Di laga kedua, Dewa United melancarkan misi balas dendam. Tiga gol berhasil dilesakkan, namun Baim mampu membalas dua gol, skor akhir 2-3 kemenangan untuk Dewa United. Meski kalah di game kedua, Persis tetap berhak melaju ke final upper bracket karena unggul agregat 7-6 atas Dewa United.
Final upper bracket mempertemukan Laskar Samber Nyawa dengan Kalteng Putra yang diwakili oleh Eky. Lawan sengit kembali dihadapi Baim. Kemenangan cukup mudah diperoleh Baim di leg pertama saat dirinya mampu mengalahkan Eky dengan skor 5-2. Laga mulai berjalan intens dan memanas ketika Eky secara mengejutkan bangkit dan mengalahkan Persis dengan skor 2-4 di leg kedua. Persis melangkahkan kaki di final berkat keunggulan agregat 7-6 atas Kalteng Putra. Sementara Kalteng Putra harus terdepak ke lower bracket terlebih dahulu untuk kembali memperebutkan satu tempat di final demi menantang Persis.
Partai puncak IFeL 2 2021 mempertemukan Persis dan Kalteng Putra. Laga final digelar dengan format best of three. Baim langsung tampil garang sejak game pertama dan membuahkan kemenangan dengan skor 3-1 atas Kalteng Putra.
Di game kedua, Baim tetap tampil dominan. Enam gol yang disarangkan ke gawang Kalteng Putra berbalas empat gol dari Eky sehingga skor akhir 6-4 membawa Laskar Samber Nyawa merengkuh gelar juara IFeL 2 2021 tanpa harus melanjutkan laga ke game ketiga. Torehan gemilang juga dicatatkan oleh Baim yang dinobatkan sebagai top skor kompetisi dengan 115 gol.
Baim membawa pulang trofi IFeL 2 2021 dan hadiah uang tunai sebesar Rp 20 juta sebagai kampiun turnamen. Tak hanya itu, Baim juga akan mendapat bonus dan hadiah dari manajemen klub sebagai bentuk apresiasi karena tampil konsisten dan menunjukkan performa gemilang selama turnamen yang kembali berbuah gelar untuk Laskar Sambernyawa.
Gelar tersebut menjadi persembahan kedua Baim untuk Laskar Samber Nyawa setelah Baim berhasil menjuarai turnamen pramusim IFeL 2 2021 Mei lalu. Hasil ini sukses menjawab target dan ambisinya untuk memenangkan gelar juara dan menjadi top skor kompetisi.
"Alhamdulillah semua sesuai dengan target saya di awal kompetisi, yaitu menjadi juara dan top skor tanpa harus turun ke lower bracket. Perasaan saya pastinya senang bisa membawa dua piala sekaligus (pra musim dan liga) untuk Persis," terang Baim seperti dikutip dari website resmi Persis Solo, Selasa (27/7).
Pascaturnamen pramusim dan sebelum liga dimulai, Baim memang membidik target utama untuk juara. Target dan ambisi tersebut terus ia jaga dengan rasa optimistis dari awal hingga berakhirnya turnamen. Keyakinan akan kemampuan diri sendiri dan berbekal skuad berkelas yang dimiliki Persis menjadi alasan dirinya mampu menjaga asa untuk membawa pulang piala.
"Rasa optimistis akan ambisi itu tetap terjaga karena saya yakin dengan kemampuan diri serta mempunyai skuad dari PERSIS yang diisi pemain berkelas sehingga memudahkan saya mengatur strategi dalam pertandingan," ungkapnya.
Kendati demikian, Baim tak mau langsung berpuas diri. Dia meyakini masih ada banyak hal yang perlu diperbaiki sehingga perlu melakukan riset secara terus menerus.
"Saya bukan orang yang gampang puas, maka setelah juara, besoknya harus riset lagi. Masih banyak yang harus saya perbaiki dari segi in game (dalam permainan) maupun out game (di luar permainan)," imbuhnya.
Selama melakoni fase grand final, Baim harus meladeni Dewa United dan dua kali melawan Kalteng Putra sebelum akhirnya mengunci gelar juara. Baim mengungkapkan strateginya untuk mengalahkan kedua tim tersebut.
"Kedua pemain bisa dibilang pesaing terberat saya di liga. Mereka punya pengalaman, mental, dan gameplay yang bagus. Dewa United dan Kalteng Putra punya gameplay yang relatif sama dengan gaya bermain cepat. Kebetulan gameplay saya cocok jika bertemu mereka. Saya mencoba menurunkan tempo dan bermain lebih efektif," pungkasnya.