REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Di tengah kondisi pandemi, Bupati Banyumas, Jawa Tengah, Achmad Husein, berinisiatif memberikan bantuan pada pengusaha mikro berupa 20 gerobak cimol. Bantuan yang diserahkan merupakan bantuan program CSR dari Bank Jateng Purwokerto dan Direktur BPR BKK Purwokerto.
''Kunjungan saya ke tempat usaha 'Ratu Cimol' Banyumas, Resika Caesaria Priyono, menginisiatif saya untuk memberi bantuan gerobak cimol bagi pelaku usaha mikro. Dari kunjungan ini, saya minta Bank Jateng dan BKK Purwokerto bisa memberikan bantuan berupa gerobak cimol,'' jelas bupati saat menyerahkan bantuan tersebut pada beberapa pengusaha, Kamis (29/7).
Selain menerima bantuan gerobak cimol, para pelaku usaha mikro yang menerima bantuan juga menerima perlengkapan dan bahan baku cimol sehingga bisa langsung berjualan. ''Terima kasih pada Bank Jateng dan BKK Jawa Tengah. Mudah-mudahan bantuan ini memberi manfaat dan berkah bagi yang menerima,'' katanya.
Bupati berharap, bantuan CSR yang disalurkan berbagai pelaku usaha menengah besar di Banyumas, akan lebih banyak sehingga bisa membantu pengusaha kecil/mikro. ''Tidak hanya untuk pedagang cimol, tapi juga pelaku usaha mikro lainnya,'' ujar dia.
Dalam kesempatan itu, bupati juga meminta Ratu Cimol Resika Caesaria bisa memberikan bimbingan pada para pedagang cimol. ''Tolong Mbak Cika bisa membimbing mereka agar bisa ikut sukses. Syukur ada WA Group, saya dimasukkan agar bisa ikut memantau jika ada keluhan,'' katanya.
Pemimpin Bank Jateng Cabang Koordinator Purwokerto Lis Arofah Ambarwati mengaku senang bisa membantu masyarakat kecil pada masa pandemi Covid 19. Namun dia mengingatkan, bantuan yang diberikan ini tidak gratis. ''Para mitra ada kewajiban untuk mengembalikan agar digulirkan untuk masyarakat yang lain,'' ujar dia.
Sementara itu, Ratu Cimol Resika Caesaria Priyono yang akrab dipanggil Cika, menjelaskan mereka yang mendapat bantuan gerobak cimol akan menjadi mitra usahanya. ''Mereka yang menjadi mitra ini sudah kami seleksi. Tadinya ada 105 orang yang mendaftar agar bisa menerima bantuan, kemudian kami seleksi hingga hanya 20 orang yang mendapat bantuan,'' katanya.
Antara lain, mereka yang terpilih mendapat bantuan berasal dari kalangan warga tidak mampu, memiliki motivasi yang kuat untuk berusaha, dan memiliki tempat strategis untuk berjualan.
Sejak menggeluti usaha cimol sejak 15 tahun silam, dia hanya bisa membuat 70 gerobak cimol yang digunakan untuk pekerjanya untuk berdagang keliling. Dengan adanya bantuan 20 gerobak bantuan dari Bank Jateng dan BKK Purwokerto pada para pedagang, dia berharap omzet usaha semakin banyak dan kesejahteraan pedagang juga semakin meningkat.