REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Tingkat vaksinasi di Kabupaten Malang masih jauh dari target yang diharapkan pemerintah pusat. Saat ini presentase warga yang baru melaksanakan vaksinasi sekitar 11 persen.
"11 persen dari tiga juta warga Kabupaten Malang," kata Bupati Malang, M Sanusi kepada wartawan di Kabupaten Malang, Kamis (29/7).
Saat ditanyai startegi pelaksanaan vaksinasi, Sanusi menilai, ini tergantung pada ketersediaan vaksin. Jika stok vaksin dari pemerintah datang, maka proses vaksinasi akan cepat selesai. Target yang diharapkan pemerintah pusat maupun provinsi pun bisa segera tercapai.
"Karena vaksinnya kan tergantung pembagian dari Kemenkes dan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Jatim)," jelasnya.
Terbaru, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melaksanakan serbuan vaksinasi untuk masyarakat umum di Ketawang, Gondanglegi dan Pakis, Kamis (29/7/2021). Kegiatan hasil kerja sama dengan Polres Malang dan Kodim 0818 Malang-Batu ini setidaknya menyediakan 5.000 dosis vaksin.
Setelah pelaksanaan vaksinasi di tiga wilayah tersebut, Sanusi mengaku, pihaknya belum mendapatkan stok vaksin terbaru. "Ini habis, kita nggak nyetok," ucapnya.
Pada kesempatan sama, Kapolres Malang AKBP Bagoes Wibisono mengatakan, serbuan vaksinasi massal hari ini ditargetkan dengan total 5.000 orang. Jumlah ini termasuk pelaksanaan vaksinasi di 4 lokasi yaitu SDN 2 Ketawang, SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi dan SDN 1 Sekarpuro Pakis dan SDN 1 Asrikaton Pakis.
Bagoes menjelaskan, vaksinasi massal ini merupakan langkah Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Malang guna mendukung dan mewujudkan program nasional. Yakni, agar bisa mencapai Herd Immunity (kekebalan komunitas) yang dilakukan dalam upaya menghentikan pandemi Covid-19 di Kabupaten Malang.
Bagoes menegaskan, pihaknya akan bekerja maksimal untuk terus mendukung program pemerintah. Dalam hal ini untuk mempercepat program pemerintah sehingga bisa menyelamatkan nyawa manusia.
Total kasus positif Covid-19 di Kabupaten Malang telah mencapai 9.572 orang hingga 29 Juli pukul 15.23 WIB. Dari jumlah tersebut, 405 orang meninggal dan 5.551 orang dinyatakan sembuh. Sementara untuk 779 orang masih dalam perawatan dan 2.537 orang menjalani isolasi baik di Safe House maupun rumah masing-masing.