REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 di Indonesia hingga pertengahan tahun 2021 ini belum juga mereda, bahkan cenderung meningkat. Indonesia pun telah menjadi perhatian dunia dengan kasus Covid-19 varian baru yang semakin tinggi tingkat penyebarannya ini, mendorong semua lini kesehatan baik dari pemerintah, swasta, organisasi hingga individu, bersama-sama membangun pertahanan, untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Wilayah DKI Jakarta yang penyebarannya di dominasi oleh klaster perkantoran akibat merenggangnya aturan operasional yang mewajibkan karyawan untuk hadir di kantor dan adanya beberapa pelanggaran protokol kesehatan, menjadi faktor-faktor pendukung terjadinya klaster-klaster baru. Selain itu, diyakini juga bahwa faktor percepatan penyebaran disebabkan oleh munculnya virus varian baru yang disebut Covid-19 varian Delta.
PT Quicktest Labotarium Indonesia atau yang popular dengan nama Quicktest, merupakan Laboratorium Klinik yang mendeteksi virus Covid-19 dengan dukungan teknologi RT-PCR model terbaru. Sejak didirikan pada Februari 2021, Quicktest berkembang sangat pesat dan kini telah menyebar di 20 titik di Jakarta, antara lain di daerah Jakarta Pusat (Tanah Abang), Jakarta Selatan (Tebet, Cipulir, Pondok Indah), Jakarta Barat (Daan Mogot, Puri, Tanjung Duren), Jakarta Timur (Pasar Rebo, Basura, Cibubur, Pahlawan Revolusi), Jakarta Utara (Kelapa Gading, Pantai Indah Kapuk, Pluit) serta perbatasan wilayah Jakarta antara lain di Depok dan Tangerang (Graha Bintaro, Bintaro, BSD, Tangerang).
"Seiring dengan perkembangan Quicktest di 20 titik strategis di Jakarta, kami telah melengkapi seluruh laboratorium klinik kami dengan produk tes swab yang dapat mendeteksi virus Covid-19 varian baru. Keberadaan Laboratorium Klinik kami yang semakin mendekat ke area perkantoran dan pemukiman, akan sangat memudahkan para pelanggan untuk melakukan test swab atau antigen, terutama di kondisi pemberlakuan PPKM, di mana jangkauan masyarakat untuk bepergian jauh masih sangat dibatasi," kata pendiri Quicktest, Irawati Muklas, dalam siaran pers, Ahad (1/8).
Lebih jauh Ira mengatakan, dibandingkan produk lain yang serupa, Quicktest memiliki beberapa keunggulan, karena memberikan hasil tes yang lebih akurat dan cepat. Selain telah mampu mendeteksi 3 gen Orf 1 AB, Gen N & Gen S dan virus varian terbaru, produk swab Qucktest juga dapat mendeteksi virus lebih awal dengan 50 copies/ml, sesuai rekomendasi Kemenkes CT Value 40 serta telah mendapatkan Sertifikasi WHO dan Sertifikasi FDA. Di setiap laboratorium klinik juga selalu stand-by dokter jaga, dan pelanggan yang akan atau telah melakukan test dapat berkonsultasi secara gratis.
Animo masyarat untuk melakukan test swab atau antigen di Quicktest sangat tinggi. Dalam sehari kurang lebih sekitar 3.000 orang melakukan tes di seluruh cabang Quicktest. Puncaknya adalah di akhir bulan Juni lalu, yang menyebabkan sistem komputer Quicktest sempat mengalami kelambatan sistem laporan/hasil.
“Saya atas nama manajemen meminta maaf kepada seluruh pelanggan atas ketidaknyamanan yang terjadi di akhir bulan Juni lalu. Belajar dari hal tersebut, kami telah melakukan perbaikan dan meng-upgrade sistem kami. Kini sistem kami telah berfungsi dengan baik dan dapat melayani pelanggan dalam jumlah yang banyak sekaligus," katanya.