REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN--Selama pembatasan kegiatan wisata masih berlangsung, Pemerintah Desa Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang terus melakukan pembenahan dan perawatan berbagai fasilitas dan wahana wisata di kawasan Desa Wisata Sepakung.
Harapannya, saat aktivitas wisata kembali dibuka oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang, desa wisata tersebut sudah siap menerima dan tetap bisa memberikan kenyamanan bagi para pengunjungnya.
Kepala Desa Sepakung, Ahmat Nuri mengatakan, selama masa PPKM Darurat hingga PPKM level 4, desanya menjadi sasaran program KKN Tematik mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) selama 35 hari.
Selain bidang pertanian, program KKN Tematik di Desa Sepakung juga berfokus pada bidang Pariwisata. Sehingga ada sejumlah program yang dilaksanakan para mahasiswa KKN Tematik dalam mendukung kegiatan pariwisata di Desa Wisata Sepakung.
“Kebetulan, untuk kegiatan hari ini dilaksanakan perawatan dan pembenahan berbagai fasilitas dan wahana di obyek Gumuk Reco, Desa Wisata Sepakung,” jelasnya, saat dikomfirmasi di sela kegiatan di Gumuk Reco, Ahad (1/8).
Untuk kegiatan tersebut, jelasnya, antara lain dilakukan dengan pembersihan lingkungan kawasan Gumuk Reco, membersihkan wahana jembatan kaca, jembatan gantung, anjungan swafoto dan lainnya.
Sebelumnya, program KKN Tematik mahasiswa Undip juga telah mempercantik kawasan Gumuk Reco. Antara lain dengan membuat gapura artistik pada pintu masuk, menambah keindahan dengan tanaman hidroponik dan menambah fasilitas untuk mencuci tangan bagi pengunjung.
Salah satunya adalah fasilitas cuci tangan dengan teknologi nirsentuh. Sehingga memungkinkan pengunjung bisa mencuci tangan mereka, tanpa harus menyentuh botol untuk mengeluarkan sabun cair.
Karena fasilitas tersebut sudah dilengkapi dengan teknologi sensor. “Jadi, di obyek wisata Gumuk Reco kini sudah dilengkapi dengan fasilitas cuci tangan otomatis tersebut guna mendukung penerapan 3M,” tambah Ahmat Nuri.