REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketersediaan vaksin Covid-19 di DIY semakin berkurang di DIY. Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana meminta agar pemerintah pusat segera mendistribusikan tambahan vaksin untuk percepatan vaksinasi di DIY.
"Pemerintah pusat (diharapkan) agar memberikan prioritas (untuk distribusi) bagi DIY," kata Huda di Gedung DPRD DIY, Yogyakarta, Senin (2/8).
Huda menyebut, peta jalan (road map) percepatan vaksinasi di DIY saat ini belum jelas. Hal ini dikarenakan ketersediaan vaksin yang tidak mencukupi dan DIY masih menunggu tambahan distribusi vaksin dari pemerintah pusat.
Padahal, katanya, percepatan vaksinasi perlu dilakukan mengingat penyebaran Covid-19 yang masih cukup tinggi di DIY. Dengan kurangnya ketersediaan vaksin saat ini, dikhawatirkan sasaran penyelesaian vaksinasi tidak sesuai target yang sudah ditetapkan.
"Sekarang yang paling masuk akal (untuk menekan penyebaran Covid-19) selain PPKM itu adalah vaksinasi," jelas Huda.
Bahkan, menurut Huda, kesadaran masyarakat sudah sangat tinggi untuk mengikuti vaksinasi. Masyarakat sudah berbondong-bondong untuk mendaftarkan diri mengikuti vaksinasi.
"Kalau mau selesai September (2021) bisa, puskesmas kita kerahkan bekerja sama dengan TNI/Polri dan segala macam. Kesadaran sudah sangat tinggi, tapi sekarang ketersediaan vaksin yang tidak ada," ujarnya.
Pemda DIY juga berharap agar pemerintah pusat segera mendistribusikan tambahan vaksinasi untuk DIY. Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, berkurangnya ketersediaan vaksin saat ini menjadi kendala untuk percepatan vaksinasi di DIY.
"Stok vaksin kita yang Sinovac masih 10.358 vial, untuk Astrazeneca kita masih 6.614 vial, itu kalau jumlah dosisnya dikalikan 10 saja. Total stok itu termasuk yang posisinya sudah (didistribusikan) di kabupaten/kota. Harapannya segera ada kiriman kalau ada stok dari pusat," kata Aji beberapa waktu lalu.