Rabu 04 Aug 2021 16:42 WIB

Kota Malang Targetkan 100 Persen Pelajar Peroleh Vaksin

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk pelajar dimulai di SMAN 2 Kota Malang

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah pelajar mengikuti kegiatan vaksinasi Covid-19 di SMAN 2 Kota Malang, Rabu (4/8).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Sejumlah pelajar mengikuti kegiatan vaksinasi Covid-19 di SMAN 2 Kota Malang, Rabu (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menargetkan 100 persen pelajar di daerahnya mendapatkan vaksinasi Covid-19. Hal ini bertujuan agar bisa membentuk kekebalan kelompok (herd ini) di Kota Malang.

Sebagai langkah awal, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk pelajar dimulai di SMAN 2 Kota Malang, Rabu (4/8). Vaksinasi pelajar ini digelar serentak se-Jawa Timur untuk tingkat SMA-SMK. “Yang hari ini serentak memang se-Jawa Timur, Kota Malang kita tunjuk di SMAN 2," kata Wali Kota Malang, Sutiaji kepada wartawan di Kota Malang, Rabu (4/8).

Sutiaji memastikan seluruh pelajar akan mendapatkan giliran mendapatkan vaksinasi Covid-19. Namun pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap terlebih dahulu di seluruh SMA dan sekolah sederajat. Untuk mencapai target pelaksanaan ini, Sutiaji mengaku sudah bekerja sama dengan perguruan tinggi di Kota Malang.

Berdasarkan hasil rakor bersama Menko Maves Luhut B. Pandjaitan, akan ada 70 juta vaksin yang masuk ke Indonesia. Kemudian ditambah 50 juta vaksin lainnya sehingga total mencapai 120 juta vaksin. Sutiaji meyakini seluruh pelajar di daerahnya akan mendapatkan vaksin-vaksin tersebut dalam waktu dekat.

Sutiaji berharap pemberian vaksin ini bisa mendorong sistem pelaksanaan pembelajaran tatap muka ke depannya. Langkah ini penting lantaran selama ini banyak menerima laporan mengenai dampak pembelajaran daring. Sistem ini ternyata bisa memicu kekerasan dalam rumah tangga termasuk para pelajar.

“Ada 30 persen itu kadang-kadang terjadi yang namanya KDRT dan seterusnya. Ini menggangu psikologi anak-anak sehingga ini ke depan saya minta mulai dibuka dikit-dikit namun tetap menggunakan protokol kesehatan yang ada," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement