REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 12-17 tahun di Solo diprioritaskan bagi siswa yang sekolahnya menggelar uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) pada tahap awal. Hal itu lantaran menyesuaikan ketersediaan vaksin Covid-19.
Pemkot telah memulai vaksinasi Covid-19 bagi anak-anak usia 12-17 tahun pada Rabu (4/8) yang diikuti 500 siswa dari sejumlah sekolah. Pada Kamis (5/8), dilakukan vaksinasi bagi pelajar di SMA Negeri 1 Solo yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Tentara Slamet Riyadi atau RS DKT Solo. Vaksinasi tersebut diikuti 500 siswa.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan, vaksinasi bagi pelajar berusia 12-17 tahun disesuaikan dengan ketersediaan vaksin. Rencananya, setiap hari ada kuota 100 dosis bagi pelajar. Sasaran vaksinasi dikelola oleh Dinas Pendidikan Kota Solo.
"Sehari 100 di sentra vaksinasi. Nanti kalau vaksinnya banyak ya jadi 200. Kalau vaksinnya banyak lagi saya mainnya per sekolah," terang Siti kepada wartawan di sela-sela vaksinasi Covid-19 di SMA Negeri 1 Solo, Kamis.
Siti menyebut, SMA Negeri 1 Solo dipilih lantaran dulu menjadi lokasi uji coba PTM. Pemkot memang memprioritaskan sekolah yang menggelar uji coba PTM dulu. "Ya akhirnya nanti semua sekolah. Intinya sabar semua akan dapat," imbuhnya.
Vaksinasi pelajar nantinya digelar di sentra vaksinasi seperti Graha Wisata Niaga bersamaan dengan masyarakat umum. Sebab, Pemkot juga memprioritaskan kelompok lainnya untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19. "Intinya semua pelajar akan kita vaksin tapi bertahap," pungkasnya.
Kepala SMA N 1 Solo, Harminingsih, mengaku awalnya diminta oleh RS DKT Solo untuk menyiapkan 500 siswa yang akan menjalani vaksinasi Covid-19. Total siswa di SMA Negeri 1 Solo saat ini mencapai 1.163 orang. Setelah dibuka tautan pendaftaran, ada 700 siswa yang mendaftar. Kemudian, sesuai arahan Wali Kota, maka dipilih 500 siswa yang memiliki Kartu Keluarga (KK) Solo.
Vaksinasi pada hari tersebut dibagi menajdi empat sesi masing-masing 150 siswa, 150 siswa, 100 siswa dan 100 siswa. Hal itu untuk mencegah terjadinya kerumunan.
Menurutnya, vaksinasi tersebut sebagai upaya persiapan pembelajaran tatap muka (PTM). "Harapannya dengan divaksin paling tidak anak-anak kalau bertemu dan berkumpul di PTM dia sudah mempunyai imun yang lebih kuat," jelas Harminingsih kepada wartawan.
Dia menambahkan, dengan vaksinasi tersebut, ketika nantinya PTM benar-benar dilaksanakan dengan jumlah siswa separuh, diharapkan berhasil tanpa kasus Covid-19. Sehingga, PTM bisa dilanjutkan dengan kapasitas seluruh siswa. "Soalnya anak-anak sudah rindu sekolah. Semua daftar karena pengen ke sekolah," pungkas Harminingsih.
Salah satu siswa, Shavira Juanda (16), mengaku mengikuti vaksinasi Covid-19 karena ingin mendapatkan kekebalan sehingga segera bersekolah secara tatap muka. Proses vaksinasi juga berjalan cepat.
"Setelah vaksin tidak ada rasanya. Sehat. Teman-teman juga tidak bergejala. Saya senang divaksin karena mendapat kekebalan supaya kita segera sekolah tatap muka," ucap siswa kelas XI tersebut.