REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Pasokan dan stok oksigen untuk kebutuhan medis di berbagai rumah sakit di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mulai berangsur-angsur mencukupi. Hal ini mengingat kebutuhan oksigen bagi pasien Covid-19 di rumah sakit yang membutuhkan bantuan oksigen medis juga mulai mengalami penurunan.
''Kebutuhan oksigen medis di daerah-daerah tetangga kemungkinan sudah mulai menurun, sehingga pasokan oksigen sudah mulai normal. Termasuk di rumah sakit di Banyumas, kebutuhan oksigen juga mulai menurun karena jumlah pasien yang membutuhkan juga berkurang,'' jelas Kepala Dinas Kesehatan Banyumas, Sadiyanto, Sabtu (7/8).
Dengan pasokan yang kembali normal, stok oksigen medis di Banyumas saat ini boleh dikatakan sudah mulai aman. Dari pantauan, pihak distributor saat ini sudah mulai bisa memasok oksigen secara teratur sebanyak tiga kali dalam sepekan.
''Sekali pasokan, ada sekitar 125 tabung oksigen yang didistribusikan di berbagai rumah sakit. Ini sudah mulai mencukupi bagi semua rumah sakit di wilayah Banyumas,'' ujarnya.
Menurut dia, di seluruh Kabupaten Banyumas ada 17 rumah sakit yang ditunjuk untuk membuka layanan rawat inap bagi pasien Covid 19. Dari 17 rumah sakit tersebut, satu rumah sakit milik Pemprov Jateng menjadi rujukan utama pasien Covid 19 yakni RSU Margono Soekarjo, dua rumah sakit milik Pemkab Banyumas masing-masing RSUD Ajibarang dan RSUD Banyumas, sedangkan lainnya merupakan rumah sakit swasta.
Direktur RSUD Banyumas, dr Dani Esti Novia, mengakui penggunaan oksigen medis bagi pasien Covid 19 di rumah sakitnya, mulai mengalami penurunan. Hal ini sejalan dengan jumlah pasien Covid 19 d rumah sakitnya yang juga mulai turun.
''Jika sebelumnya jumlah pasien Covid yang dirawat di rumah sakit kami mencapai 120 pasien, saat ini sudah di bawah 110. Dari jumlah itu, jumlah pasien yang saturasi oksigennya menurun hingga butuh bantuan oksigen medis juga sudah tidak banyak,'' katanya.
Dalam operasionalnya, kata dr Dani, RSUD Banyumas memiliki stok oksigen liquid hingga 2.150 kg dan 20 tabung oksigen ukuran besar, serta empat tabung oksigen kecil. Selain itu, juga masih ada 20 tabung oksigen dalam kondisi terisi, di berbagai unit pelayanan.
''Jumlah stok ini sudah cukup memadai, karena sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan selama tiga hari. Saat ini, kebutuhan oksigen per hari sudah turun pada kisaran 900 kg,'' ujar dia.