Senin 09 Aug 2021 20:20 WIB

Pemkot Surabaya Minta Waspadai Penipuan Catut Nama Wali Kota

Donasi berupa uang diakuinya akan digunakan untuk berbagi kepada yayasan serta ponpes

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pemkot Surabaya Minta Waspadai Penipuan Catut Nama Wali Kota (ilustrasi).
Foto: Foto : MgRol112
Pemkot Surabaya Minta Waspadai Penipuan Catut Nama Wali Kota (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penipuan yang mengatasnamakan pejabat Pemkot Surabaya. Salah satunya mengatasnamakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Oknum tersebut menggunakan nomor Whatsapp 0831-2295-5675. Oknum tersebut memajang foto Eri Cahyadi yang mengenakan kemeja putih dan tengah membaca koran sebagai foto profilnya. Dalam pesan singkatnya, oknum tersebut memperkenalkan diri sebagai Wali Kota Surabaya yang sedang menggalang donasi. 

Donasi berupa uang diakuinya akan digunakan untuk berbagi kepada yayasan serta pondok pesantren. "Jadi dipastikan semuanya tidak benar. Nomor itu bukanlah milik wali kota,” kata Febri, Senin (9/8).

Febri meminta seluruh pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), maupun pihak swasta untuk lebih berhati-hati dan mewaspadai segala bentuk penipuan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. “Apabila ada yang menghubungi dari nomor 0831-2295-5675 dalam bentuk apapun mohon untuk berhati-hati atau diabaikan saja,” ujarnya.

 

Febri juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat Surabaya agar tidak langsung mempercayai apabila nomor tersebut atau nomor lain, yang mengatasnamakan Wali Kota Eri maupun pejabat pemkot dengan maksud atau tujuan tertentu. Ia meminta warga melakukan konfirmasi terlebih dahulu demi menghindari penipuan.

Febri menambahkan, apabila masyarakat mengetahui kejadian perbuatan melawan hukum tersebut, agar segera melaporkan ke pihak berwajib. Sebab Pemkot Surabaya tidak bertanggung jawab atas segala bentuk kerugian yang ditimbulkan akibat dari penipuan tersebut.

“Hati-hati jika ada telepon yang meminta atau ada maksud tertentu mengatasnamakan pejabat pemkot, apapun alasannya karena hal itu tidak benar,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement