REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota Yogyakarta menyiapkan sejumlah strategi dan kebijakan untuk mengantisipasi jika Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diperpanjang sampai akhir Agustus 2021.
"Perpanjangan PPKM dilakukan tiap pekan. Tetapi, akan sangat sulit jika harus menyiapkan rencana baru tiap pekan. Lebih baik, membuat rencana dengan jangka waktu bulanan. Ini antisipasi kami," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di Yogyakarta, Selasa (10/8).
Menurut dia, Kota Yogyakarta sudah menyiapkan rencana menghadapi kebijakan PPKM hingga akhir Agustus salah satunya adalah menyeimbangkan upaya penanganan kasus COVID-19 dan pergerakan perekonomian di kota tersebut. "Secara moril, Kota Yogyakarta siap menjalankan PPKM hingga akhir Agustus. Tentunya, ini didasarkan pada berbagai hal termasuk di sektor perekonomian," katanya.
Sedangkan untuk penanganan kasus dilakukan dengan menggencarkan vaksinasi kepada warga Kota Yogyakarta dengan tetap melakukan pembatasan-pembatasan mobilitas warga baik dari kampung maupun di tempat umum. "Pembatasan interaksi dan mobilitas masyarakat ini sangat penting. Karena saat berinteraksi dengan orang lain berpotensi terjadi penularan," katanya.
Sosialisasi protokol kesehatan, 5M, lanjut Haryadi, juga tetap dilakukan hingga saat ini ke kelompok masyarakat di wilayah dengan harapan terbentuk kesadaran dari masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Hingga akhir Agustus, ia pun optimistis jika capaian vaksinasi di Kota Yogyakarta mampu mencapai 70 persen. "Guna mewujudkannya, maka yang paling penting adalah memastikan ketercukupan vaksin dengan ketersediaan SDM atau vaksinator. Untuk masyarakat Yogyakarta, saya kira sudah memiliki antisiasme yang tinggi untuk mengikuti vaksinasi," katanya.
Kota Yogykarta pun sudah memiliki Satgas Percepatan Vaksinasi untuk memastikan target pencapaian vaksinasi pada akhir Agustus dapat diwujudkan.