REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Pusat resmi memperpanjang PPKM Level hingga 16 Agustus 2021 mendatang. Daerah dengan PPKM level 3 dan 4 telah diberikan kelonggaran untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dengan sejumlah ketentuan.
Namun Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo belum akan memberikan izin bagi pelaksanaan PTM di sekolah, untuk daerah di Jawa Tengah yang saat ini telah berstatus level 3 maupun yang berstatus level 2.
"Soal PTM di sekolah, daerah di Jawa Tengah yang berstatus level 3 maupun level 2 bisa bersabar dulu. Saya sudah konfirmasi ke pusat, kemungkinan untuk SLB bisa," katanya, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (10/8) petang.
Gubernur menegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah sudah menyiapkan beberapa rencana yang telah dipertimbangkan dengan berbagai perkembangan terkini kasus Covid-19 di Jawa Tengah.
Jika PPKM tidak diperpanjang lagi dan leveling di berbagai daerah bisa turun, Jawa Tengah baru akan menggelar uji coba PTM di sekolah terlebih dahulu dengan tetap mengedepankan prinsip kehati- hatian.
Rencananya, nanti memang tidak langsung PTM tetapi akan dimulai dari uji coba terlebih dahulu. "Misalnya satu kelas siswanya dibatasi 30 orang saja, lalu cukup perkenalan dulu antar sesama siswa," jelasnya.
Selain itu, masih kata gubernur, durasi kegiatan atau aktivitas di lingkungan sekolah untuk sementara juga dibatasi hanya dua jam per hari, melalui pola pembagian tiga shift kegiatan di sekolah.
"Mungkin itu masih manageable (bisa diatur-Red) dan saya juga sudah perintahkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk memantau sekaligus memastikan kesiapan sekolah untuk melaksanaan PTM tersebut," ujarnya.
Selain sekolah, Pemprov Jawa Tengah juga masih akan mempertimbangkan pembukaan kembali tempat-tempat tujuan pariwisata. Dinas Pariwisata juga telah diminta untuk memantau dan memastikan kesiapan berbagai tempat wisata dalam menyambut pengunjung di masa pandemi.
Seperti halnya dengan PTM di sekolah, pembukaan tempat- tempat wisata di daerah tersebut kalau perlu juga diuji coba terlebih dahulu di beberapa titik dan tidak langsung serentak dibuka kembali.
Termasuk menyiasati pembelian tiket tempat wisata dapat dilakukan secara daring, memastikan pesyarat ketat bagi wisatawan yang berkunjung, masih melakukan pembatasan jam kunjungan dan seterunya.
Uji coba tersebut, dikatakan gubernur sangat penting agar jika nanti sudah dibuka, maka para pengelola tempat-tempat wisata bisa mengelola dengan metode yang lebih baik dan juga terkontrol.
"Sehingga kalau kemudian terjadi sesuatu seperti lonjakan kembali kasus Covid-19 cara-cara pengendaliannya bisa dilakukan dengan lebih mudah serta cepat," ujar Ganjar.