REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Untuk menfasilitasi warga yang membutuhkan tes antigen untuk satu keperluan, Bupati Banyumas, Jawa Tengah, Achmad Husein, berencana membuat outlet tes antigen. Layanan ini hanya untuk menfasilitasi warga yang membutuhkan tes antigen untuk satu keperluan.
''Ini baru ide saya, nanti saya sampaikan di forum koordinasi. Bukan untuk melakukan tracing. Kalau tracing tetap gratis karena memang merupakan bantuan pemerintah," jelasnya, Kamis (12/8).
Bupati mengakui, alat yang digunakan untuk layanan tes antigen berbayar ini memang akan menggunakan alat tes bantuan pemerintah. Namun justru dengan menggunakan alat tes antigen bantuan tersebut, tarif tes bisa ditekan sehingga terjangkau oleh masyarakat.
''Diupayakan tarifnya hanya sebesar Rp 75 ribu. Tarif sebesar ini, hanya untuk membayar ongkos layanan pemeriksaan oleh tenaga medis yang dilibatkan. Bukan untuk memberi alat tes-nya,'' katanya. Sedangkan penyelenggaranya, bisa memanfaatkan tenaga dari fasilitas kesehatan atau laboratorium daerah.
Dengan adanya layanan ini, Husein menyatakan, warga yang membutuhkan layanan tes antigen untuk kepentingan tertentu seperti hendak melakukan perjalanan atau urusan lain, akan sangat terbantu. Terlebih ongkos tes antigen yang diberikan layanan swasta saat ini cukup mahal.
Rencananya, outlet layanan tes antigen berbayar atau mandiri ini akan diujicoba di satu lokasi dulu. Misalnya, dengan menggunakan sistem drive thru di Alun-alun Purwokerto atau tempat lainnya.
''Kuotanya, nanti bisa di batasi berapa. Tergantung ketersediaan alat tes antigen. Jangan sampai tes antigen berbayar ini, mengganggu ketersediaan alat tes antigen untuk kepentingan tracing,'' ujar dia.