REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Kota Malang baru saja meluncurkan program Bank Plasma Konvalesen di Gedung DPRD Kota Malang, Kamis (12/8). Program ini merupakan hasil kerja sama Tugu Media Group, Polresta Malang Kota (Makota) dan beberapa elemen lainnya.
Pemimpin Redaksi (Pimred) Tugu Media Group, Nurcholis MA Basyari mengatakan, Bank Plasma yang digelar termasuk salah satu kontribusi untuk kemanusiaan. Seperti diketahui, saat ini keberadaan Bank Plasma sangat dibutuhkan di Kota Malang. "Semoga gerakan ini mampu memberi kontribusi dan menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal serupa," kata Nurcholis di Gedung DPRD Kota Malang, Kamis (12/8).
Panitia penyelenggara, Fajrus Shiddiq menambahkan, sejauh ini plasma konvalesen disebut sebagai alternatif pengobatan bagi pasien covid-19. Namun banyaknya permintaan plasma konvalesen tidak sebanding dengan masifnya donor tersebut oleh penyintas. Begitu pula di Kota Malang masih terjadi antrian permintaan plasma konvalesen di PMI.
Selain itu, informasi terkait donor plasma konvalesen masih belum tersampaikan secara komperhensif di Kota Malang. Masyarakat terus bertanya mengenai cara mendapat donor plasma dan bagaimana penyintas mendonorkan plasmanya. Bahkan, banyak masyarakat yang belum mengenal plasma konvalesen dan manfaatnya.
Berdasarkan situasi tersebut, pihaknya bersama sejumlah elemen membentuk program donor massal plasma konvalesen. Setidaknya terdapat 94 orang yang terdaftar sebagai pendonor plasma konvalesen per 12 Juli 2021. Adapun rinciannya antara lain 57 dari Polresta Makota, tiga orang dari Kodim 0833 Kota Malang dan OJK Malang, 15 dari BNI Kanwil Malang, 10 kader PDIP Perjuangan dan sembilan orang masyarakat umum.
"Besar harapan kami, dengan dimulainya secara resmi kegiatan ini, semoga akan lebih banyak lagi calon-calon pendonor yang mau berbagi untuk saudara-saudara kita," jelasnya.
Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto termasuk salah satu pendonor plasma konvalesen yang digelar di Gedung DPRD Kota Malang. Selain dia, terdapat puluhan anggota lainnya yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Dia berharap keterlibatan ini bisa menjadi teladan untuk masyarakat luas.
Menurut Budi, 57 anggota kepolisian yang menjadi calon pendonor merupakan para penyintas Covid-19. Hal ini sekaligus bentuk dukungan khususnya dari Polresta Malang Kota guna mewujudkan Bank Plasma Konvalesen “Dari Malang Untuk Indonesia”.
Budi menegaskan, 57 calon pendonor dari Polresta Makota harus melalui screening awal. Jika tidak lolos, dia meminta, anggotanya tetap menganggap ini sebagai salah satu cara memperingati Hari Kemerdekaan RI.
"Terakhir, saya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk membantu keluarga kita, sesama saudara kita dengan jalan kemanusiaan yaitu donor plasma konvalesen," kata dia menambahkan.