REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menggelar doa kebangsaan lintas agama dalam rangka peringatan HUT Ke-76 RI dan Hari Jadi Ke-1.142 Kota Kediri dengan semua perwakilan lintas agama dengan harapan agar pulih dari pandemi COVID-19.
"Doa bersama ini kami lakukan secara virtual, memperingati HUT Ke-76 RI dan Hari Jadi Ke-1142 Kota Kediri. Berdoa menurut kepercayaan masing-masing, doanya sesuai dengan keyakinan," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Jumat (13/8).
Doa bersama itu dipimpin oleh KH Douglas Toha Yahya atau yang akrab disapa Gus Lik. Nasihat dan petuahnya juga sangat diharapkan, serta berharap agar pandemi COVID-19 ini bisa dikendalikan.
Menurut dia, semua usaha telah dilakukan baik tenaga, pikiran hingga finansial. Selain itu, sinergisitas juga dibangun dengan berbaga instansi, sehingga dengan juga berdoa diharapkan usaha seimbang.
Dirinya mengaku sedih setiap kali membaca berita ada keluarga, saudara, masyarakat lainnya yang masuk ke ruamh sakit, ada yang meninggal dunia. "Mudah-mudahan doa dengan doa ini (pandemi COVID-19 bisa dikendalikan), diridhai Allah dan dikabulkan," harap Mas Abu, sapaan akrabnya.
Mas Abu juga menambahkan, di Hari Jadi Ke-1142 Kota Kediri ini tidak diselenggarakan meriah seperti tahun-tahun sebelum pandemi COVID-19. Namun, acara sakral juga tetap dilakukan salah satunya dengan doa bersama.
Dalam acara ini, juga akan dilakukan doa lintas agama dari Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghuchu, Penganut Kepercayaan dan dari Islam. Nantinya di masing-masing lintas agama itu ikut menyampaikan doa sesuai dengan keyakinannya.
Acara itu akan digelar pada Jumat malam, di Balai Kota Kediri. Acara akan dihadiri Wali Kota Kediri, forkopimda, Sekretaris Daerah, dan para asisten. Sedangkan, untuk FKUB, perwakilan lintas agama, OPD, camat, lurah, hingga karang taruna akan ikut serta secara daring.
Di Kota Kediri, hingga Kamis (12/8) terdapat 3.414 orang yang telah terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 643 orang yang masih dirawat, 2.351 orang telah sembuh dan 320 orang telah meninggal dunia.