Selasa 17 Aug 2021 18:27 WIB

Survei: Mayoritas Masyarakat Puas Program Bantuan Pemerintah

Terdapat peningkatan signifikan dibandingkan survei Februari 2021.

Ilustrasi Bansos
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Bansos

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mayoritas masyarakat Indonesia, berdasarkan survei terbaru, mengaku puas terhadap bantuan yang diberikan pemerintah selama pandemi Covid-19. Program bantuan yang banyak didapatkan dan dinilai paling bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, ialah program prakerja, subsidi listrik, dan subsidi kuota untuk menunjang pembelajaran daring.

Berdasarkan hasil survei terbaru Ipsos, perusahaan peneliti pasar atau market research global, diketahui bahwa 53 persen masyarakat Indonesia mengaku puas terhadap bantuan yang diberikan pemerintah selama pandemi. Lebih rinci, survei ini juga mengkaji opini masyarakat terkait bantuan pemerintah yang mereka terima. 

"Di antara banyaknya program bantuan yang diberikan Pemerintah, ada tiga program bantuan yang paling banyak didapatkan masyarakat, yaitu program prakerja dengan presentase 24 persen, subsidi listrik 19 persen, dan subsidi kuota internet 18 persen pada sektor pendidikan," ujar Marketing Communication Ipsos, Yanti Suryati, dalam siaran pers, Selasa (17/8).

Dalam survei, masyarakat mengungkapkan bahwa ketiga program bantuan tersebut juga dirasa paling bermanfaat; program prakerja (35 persen), subsidi listrik (26 persen), dan kuota internet (25 persen) untuk menunjang pembelajaran daring. Selain itu, 60 persen masyarakat Indonesia mengakui jelasnya komunikasi pemerintah dalam penyampaian informasi terkait panduan pencegahan Covid-19.

Data di atas merupakan hasil survei gelombang keempat yang dilakukan Ipsos untuk memahami perkembangan opini dan perilaku konsumsi masyarakat di Asia Tenggara selama pandemi. Survei diadakan secara online, pada 16-24 Juni 2021 yang mencakup negara di Asia Tenggara; Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Survei ini merupakan bagian dari rangkaian survei Ipsos yang telah dilakukan sebelumnya, gelombang 1 pada Juni 2020, gelombang 2 pada September 2020, dan gelombang 3 pada Februari 2021.

Hasil survei juga menunjukkan, ayoritas masyarakat di Asia Tenggara memiliki sentimen positif terhadap situasi ekonomi nasional negara mereka. Dibandingkan dengan hasil survei gelombang 3 pada Februari 2021, terlihat semakin banyaknya masyarakat di negara Asia Tenggara yang menyatakan kondisi ekonomi nasional telah membaik. 

Pada laporan survei Ipsos ini, didapati bahwa 41 persen masyarakat Indonesia menyatakan bahwa kondisi ekonomi nasional dinilai semakin membaik. Jika dibandingkan dengan hasil survei gelombang ketiga pada Februari 2021, hanya 25 persen masyarakat yang menilai kondisi ekonomi pada saat itu baik. Peningkatan signifikan ini, menunjukkan lebih banyak masyarakat Indonesia yang merasakan adanya pemulihan ekonomi nasional secara nyata.

Pemulihan ekonomi terasa semakin nyata, seiring dengan perbaikkan situasi keuangan pribadi masyarakat. Secara keseluruhan, mayoritas masyarakat di Asia Tenggara (76 persen) merasa bahwa kondisi keuangan pribadi mereka membaik. Singapura adalah negara dengan persentase masyarakat terbanyak yang mengakui kondisi keuangan pribadinya membaik (83 persen), disusul Vietnam dan Filipina (masing-masing 79 persen), Malaysia (76 persen), Indonesia sebanyak 75 persen, dan Thailand dengan persentase terendah (64 persen).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement