Selasa 17 Aug 2021 20:16 WIB

Rayakan Kemerdekaan, JAQS Kibarkan Bendera Raksasa

Bedanya pada tahun ini, para penyelam mengenakan kostum para pejuang.

Jakarta Aquarium & Safari (JAQS) merayakan Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76 live secara virtual di Instagram @jakartaaquarium.
Foto: dokpri
Jakarta Aquarium & Safari (JAQS) merayakan Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76 live secara virtual di Instagram @jakartaaquarium.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penutupan sementara Jakarta Aquarium & Safari (JAQS) mendukung peraturan pemerintah, salah satunya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) semenjak 3 Juli 2021. Walaupun sedang ditutup, JAQS sebagai sebuah lembaga konservasi yang peduli terhadap pelestarian satwa dan lingkungan, tetap menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dalam merawat 3.500 spesies satwa akuatik dan nonakuatik. 

Rasa kebangsaan tim JAQ juga tidak surut dan tetap merayakan Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76 live secara virtual di Instagram @jakartaaquarium. Acara tanggal 17 Agustus 2021 ini mengusung tema 'Pejuang'.

"JAQS memilih tema penjuang karena kita semua berjuang terus di kemerdekaan, juga termasuk melawan pandemi Covid-19. Manusia dan satwa, sama-sama terdampak pandemi ini," ujar Head of Social, Branding, and Communication, Fira Basuki.

Seperti tahun lalu, JAQS tetap melakukan pengibaran bendera raksasa. Bedanya di tahun ini, para penyelam mengenakan kostum para pejuang. Sementara itu, setelah bendera raksasa berhasil dikibarkan megah bawah air seiring lagu Indonesia Raya oleh para penyelam 'pejuang', puteri duyung (free divers) yang mengenakan kebaya dan berkonde lalu berseliweran dengan tarian pejuang diiringi lagu Maju Tak Gentar. 

Tak lupa diadakan pula parade satwa, untuk menunjukkan JAQS berhasil menjaga satwa-satwa. Faktanya, setelah JAQS berhasil melepasliarkan penyu dan tukik-tukik beberapa waktu silam saat pandemi, JAQS kembali dipercayai oleh Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk menerima hibah dan merawat Penyu Sisik (Hawksbill Turtle/Eretmochelys imbricata). Ini merupakan wujud tanggung jawab JAQS sebagai sebuah lembaga konservasi yang peduli terhadap pelestarian satwa dan lingkungan. Penyu yang diterima dalam keadaan sangat kurus dan terdapat beberapa iritasi di bagian kulit. 

Namun, kondisi Si Penyu Sisik saat ini semakin baik dengan pemberian pakan kesukaannya, yaitu fillet ikan kembung dan cumi-cumi, serta vitamin melalui oral. Iritasi di kulit pun semakin membaik. Dengan keberhasilan ini, JAQS dipercaya bisa merawat satwa terlantar dan satwa-satwa akuatik air laut di wilayah pendampingan BKSDA Sekwil II Tegal Alur. 

Satwa baru yang dimiliki JAQS lainnya adalah dua ikan Hiu Karpet, atau Spotted Wobbegong (Orectolobus maculatus) dari daerah perairan Bali dan Lombok. Fisik hiu jenis ini unik, seperti memiliki janggut. Wobbegong itu sendiri berasal dari bahasa aborigin yang artinya memang janggut.

Tumpeng Raksasa dibuat sebagai simbol rasa syukur, harapan, dan doa. Tim restaurant Pingoo bahu membahu membuat makanan tradisional ini selama satu hari satu malam. eluruh acara Perayaan 17 Agustus ini tetap dilakukan walau virtual, untuk menunjukkan bahwa perjuangan dan semangat JAQS terus ada, untuk menerima para pengunjung (JAQSplorer) datang kembali nantinya. 

"Jakarta Aquarium & Safari (JAQS) menjamin keamanan dan kenyamanan para pengunjung. Seluruh karyawan dipastikan sudah vaksinasi dan negatif Covid-19 setelah tes PCR. Dan kami melakukan tes secara rutin. Untuk tetap higienis, seluruh area kami disinfeksi, tersedia wastafel dan hand-sanitizer di banyak titik di lokasi, dan tentunya kami sangat ketat dalam penjagaan jarak pengunjung. Kami memastikan pengunjung datang dalam keadaan fit dan sehat, sudah dicek suhu badannya, selalu memakai masker, dan tangan mereka pun selalu bersih. Keamanan, kesehatan, dan kenyamanan pengunjung adalah priorias kami," ujar Fira Basuki. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement