Rabu 18 Aug 2021 12:17 WIB

Program Akselerasi Pendidikan Muhammadiyah Bernama EdutabMu

Hadirnya EdutabMu diharapkan untuk mendekatkan anak-anak dalam mengakses pendidikan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Siti Noordjannah.
Foto: Republika/ Wihdan
Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Siti Noordjannah.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kesenjangan pendidikan di Indonesia masih terlihat hingga saat ini, terutama pada masa pandemi Covid-19. Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Abdul Mu'ti mengatakan, keterbatasan akses internet, pemenuhan gawai, hingga keterbatasan listrik menjadi permasalahan di pendidikan Indonesia.

Realita itu merupakan masalah serius dalam bidang pendidikan dan terjadi terutama di wilayah 3T, yakni terdepan, terpencil dan tertinggal. Sebagai solusinya, kata Mu'ti, Muhammadiyah pun menghadirkan program akselerasi pendidikan yang tidak memerlukan akses internet, yaitu EdutabMu.

"Gadget dan akses internet yang terbatas mungkin tidak menjadi masalah serius di Amerika Serikat, Korea atau Singapura. Di Indonesia kita masih menemukan masalah terbatasnya gadget, misalnya di satu keluarga dengan beberapa anak yang masih sekolah, namun hanya memiliki satu gadget," kata Mukti dalam peluncuran EdutabMu secara virtual di Kota Yogyakarta, Selasa (17/8)

"Belum masalah akses internet dan keterbatasan listrik," kata Mu'ti menambahkan. Dia berharap, EdutabMu dapat menjadi problem solving dari kesenjangan pendidikan yang saat ini masih terjadi di Indonesia.

Sehingga, sambung dia, EdutabMu dapat menjawab tuntutan dan kebutuhan di bidang pendidikan, tidak hanya pada masa pandemi, melainkan juga ke depannya. "EdutabMu menjadi pergerakan baru dan sistem pembelajaran baru yang dapat dimanfaatkan terutama di daerah terpencil," ujar guru besar UIN Syarif Hidayatullah tersebut.

Hadirnya EdutabMu diharapkan untuk mendekatkan anak-anak dalam mengakses pendidikan. Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini mengatakan, setidaknya lebih dari 20 ribu pendidikan anak usia dini (PAUD) yang sudah berkembang luas untuk mendekatkan akses pendidikan bagi anak, khususnya di wilayah 3T.

"Program ini suatu yang sangat menggembirakan, kami percaya mereka akan punya harapan dan punya tempat untuk belajar melalui sebuah instrumen (EdutabMu) yang penting ini," kata Noordjannah.

Sehingga, sambung dia, pemerataan pendidikan diharapkan dapat terwujud di Indonesia melalui EdutabMu. Dia pun bersyukur dengan diluncurkannya program tersebut dalam rangka memajukan generasi untuk kepentingan bangsa melalui peningkatan mutu pendidikan.

"Anak-anak juga diajari, diberi pendidikan mengenai kebersamaan, peduli, kasih sayang. Mereka akan tumbuh menjadi generasi yang kokoh jiwanya dan percaya diri karena telah mendapatkan pendidikan yang diikhtiarkan bersama-sama ini," ujar Noordjannah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement