REPUBLIKA.CO.ID,SIDOARJO -- Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, membentuk tim percepatan vaksinasi COVID-19 sebagai upaya mempercepat pelaksanaan vaksinasi di kabupaten setempat.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan tim yang baru dibentuk tersebut tidak melibatkan para tenaga kesehatan yang ada di puskesmas, sehingga pelaksanaan vaksinasi di puskesmas tidak terganggu. "Untuk mempercepat vaksinasi di GOR, kami akan menempatkan satu tim yang siaga setiap hari," katanya, Rabu (18/8).
Ia mengatakan, saat ini baru dibentuk dua tim percepatan vaksinasi COVID-19 dengan tidak melibatkan tenaga kesehatan dari puskesmas yang ada saat ini. "Dua tim ini tidak mengambil sumber daya dari puskesmas sama sekali, artinya vaksinasi di puskesmas tetap berjalan," ucapnya.
Bupati Sidoarjo yang akrab dipanggil Gus Muhdlor tersebut mengatakan satu tim akan siaga di GOR Sidoarjo dan tim satunya akan bergerak ke desa-desa, sekolah-sekolah maupun pondok pesantren. Dalam tim tersebut melibatkan relawan dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) serta dari Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida).
"Kami apresiasi dan ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada setiap relawan yang ada, yang pertama dari IBI, PPNI, PDGI serta dari Unusida. Keterlibatan relawan ini penting karena tidak akan merepotkan tenaga kesehatan untuk menjalankan tugas dan fungsinya untuk pelacakan, pengujian dan melakukan vaksinasi di puskesmas atau rumah sakit yang ada," ucapnya.
Gus Muhdlor mengatakan tim yang terdapat di GOR Sidoarjo saat ini mampu melayani 4.000 sampai 5.000 orang, sedangkan tim kedua mampu melayani vaksinasi 2.000 sampai 3.000 orang. Menurutnya, tim akan ditambah bila ada penambahan jumlah vaksin yang diperoleh Kabupaten Sidoarjo dan dirinya optimistis upaya percepatan vaksinasi di Kabupaten Sidoarjo dapat tercapai.
"Kalau puskesmas bisa 6.000 sampai 10.000 per hari (vaksinasi), kalau ditambah di GOR5.000, ini (tim dua) 2.000 sampai 3.000, maka percepatan akan tetap ada," ujarnya.