Kamis 19 Aug 2021 18:43 WIB

Seluruh Sekolah di Pangandaran Belajar Tatap Muka

Hampir 100 persen guru di Pangandaran telah divaksinasi.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ilham Tirta
 Sekolah tatap muka (ilustrasi).
Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM
Sekolah tatap muka (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Seluruh sekolah di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, telah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) pada Kamis (19/8). Pelaksanaan PTM itu setelah hampir 100 persen guru telah selesai divaksinasi. Pemerintah pusat juga telah memberikan kelonggaran aturan selama PPKM untuk sektor pendidikan.

Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga, Kabupaten Pangandaran, Agus Nurdin mengatakan, pelaksanaan PTM di sekolah sudah dipersiapkan sejak jauh hari dengan melakukan vaksinasi kepada guru dan siswa.

"Di kita sudah hampir seluruh guru telah vaksinasi. Artinya yang boleh divaksin sudah divaksin. Kecuali yang menurut skrining belum boleh, ya tidak dilaksanakan," kata dia, saat dikonfirmasi Republika.co.id, Kamis (19/8).

Ia menyebutkan, total guru yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga, Kabupaten Pangandaran sekitar 3.800 orang. Dari total guru yang terdata, hampir 100 persen sudah menjalani vaksinasi.

Agus menambahkan, vaksinasi tak hanya dilakukan kepada guru. Sejak Agustus, siswa SMP juga mulai menjadi sasaran vaksinasi Covid-19. "Memang belum banyak kalau siswa, karena vaksin juga terbatas. Tapi kita terus menggerakkannya di sekolah," kata dia.

Menurut dia, dari total sekitar 14 ribu siswa SMP, sekitar 3.000 - 4.000 orang sudah menjalani vaksinasi. Para siswa, termasuk orang tua siswa, juga disebut antusias dan menyambut pelaksanaan vaksinasi tersebut.

Ia mengakui, saat ini masih ada orang tua yang belum mau mengizinkan anaknya untuk melakukan vaksinasi. Untuk mengatasinya, pihaknya terus melakukan pendekatan secara personal kepada orang tua, menyampaikan vaksin itu aman untuk anak berusia 12 tahun ke atas.

"Kita juga libatkan aparat desa melakukan pendekatan. Dan sekarang sudah mulai banyak yang mau," kata dia.

Menurut Agus, presentasi siswa SMP yang telah vaksinasi memang masih kecil. Sebab, pihaknya harus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran. Sementara, dinas kesehatan juga harus memperhitungkan cadangan vaksinnya. Namun, ia optimistis pelaksanaan vaksinasi kepada siswa dapat berjalan lancar.

Ia menambahkan, untuk sementara pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Pangandaran masih difokuskan untuk siswa SMP. Namun, ke depannya vaksinasi juga akan menyasar siswa SD yang berusia 12 tahun ke atas. "Semoga tahun ini selesai vaksinasi untuk siswa," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement