Jumat 20 Aug 2021 14:53 WIB

Rumah Oksigen Surabaya Siap Tampung Pasien Covid-19

Rumah Oksigen memiliki sebnyak 76 bed

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono (kiri) meninjau Rumah Oksigen Gotong Royong di kawasan Berbek Industri Rungkut, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (20/8/2021). Rumah oksigen berkapasitas 80 tempat tidur tersebut diperuntukkan bagi pasien isolasi mandiri dengan gejala ringan.
Foto: Antara/Umarul Faruq
Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono (kiri) meninjau Rumah Oksigen Gotong Royong di kawasan Berbek Industri Rungkut, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (20/8/2021). Rumah oksigen berkapasitas 80 tempat tidur tersebut diperuntukkan bagi pasien isolasi mandiri dengan gejala ringan.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono memantau Rumah Oksigen yang berada di kawasan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) Surabaya, Jumat (20/8). Tempat isolasi terpadu tersebut memiliki fasilitas lengkap, termasuk oksigen yang mengalir langsung dari pabriknya.

“Untuk fasilitas lebih baik di sini, karena fasilitas oksigen terjamin 24 jam. Karena sebelahnya pabrik oksigen,” ujar Yudo.

 

KSAL menjelaskan, tempat tidur di Rumah Oksigen tersebut sebanyak 76 bed. Rinciannya 40 tempat tidur untuk pasien laki-laki dan sisanya untuk wanita. Sedangkan tenaga medisnya akan diambil dari RS Marinir Ewa Pangalila bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan.

 

“Di sini untuk pasien OTG dan ringan. Jika saat observasi sedang dan berat, langsung di bawa ke RSAL. Tadi saya juga sudah coba sendiri oksigennya. Saturasi saya 96 langsung naik menjadi 99. Oksigennya murni, jadi bagus untuk pasien darurat,” ujarnya.

 

Dengan adanya rumah oksigen ini, Yudo meminta masyarakat yang positif Covid-19 untuk menjalani isolasi di Rumah Oksigen ketimbang isolasi mandiri di rumah. Sebab selain fasilitasnya lengkap, juga akan lebih terpantau kesehatannya karena ada perawat dan dokter yang menjaganya.

 

“Dari pada isoman di rumah, lebih baik di sini. Tapi meski begitu, saya berharap tidak ada yang ke sini karena semua sehat. Terima kasih telah menyulap gedung dengan kerja Bandung Bondowosonya untuk pasien Covid-19,” kata dia.

 

Direktur Operasi PT SIER, Didik Prasetiyono mengatakan, semula gudang yang digunakan untuk rumah oksigen ini adalah bangunan pabrik siap pakai (BPSP) yang memang kosong. Karena saat itu jumlah pasien Covid-19 sangat tinggi, SIER ingin peran serta membantu pemerintah melakukan penanganan Covid-19.

 

“Banyak yang mencari oksigen karena sesak napas. Akhirnya mendirikan rumah oksigen. Renovasi gedung dilakukan Kementerian PUPR. Untuk tenaga kesehatannya dari TNI AL,” kata dia.

 

Penyiapan fasilitas duakuinya dilakukan dalam waktu tiga pekan. Ia berharap rumah oksigen bisa menjadi bantuan saat situasi kritis, meskipun tren kasus Covid-19 di Surabaya mulai menurun.

 

Presiden Direktur dari PT Aneka Gas Industri Tbk, Rachmad Harsono menjelaskan, oksigen yang dialirkan ke rumah oksigen ini tidak mengambil jatah rumah sakit. Tapi mengambil jatah dari industri.

 

“Dekatnya rumah sakit dengan pabrik oksigen ini tentu memiliki kelebihan. Salah satunya adalah pengiriman oksigen yang lebih dekat. Jika full 76 bed, oksigen yang dibutuhkan sebanyak 100 meter kubik. Jumlah ini tidak terlalu besar dibanding kapasitas yang kami punyai, mengambil jatah industri tapi aman,” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement