REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) mulai mengoperasikan Rumah Oksigen Gotong Royong yang berlokasi di kawasan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Jumat (20/8).
Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono menjelaskan Rumah Oksigen Gotong Royong dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atas inisiatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, dibantu oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
"Bangunannya memanfaatkan lahan milik PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER). Lokasinya tepat bersebelahan dengan pabrik oksigen PT Aneka Gas Industri Samator, memasok langsung kebutuhan oksigen bagi para pasien yang nantinya dirawat di rumah sakit darurat ini," ujarnya saat meninjau Rumah Oksigen Gotong Royong.
Dia menyampaikan rumah oksigen tersebut difungsikan sebagai rumah sakit darurat bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan.
"Setiap pasien yang datang akan diskrining dulu. Kalau ternyata gejalanya berat langsung dievakuasi ke Rumah Sakit TNI AL dr Ramelan Surabaya," ucap dia.
Rumah Sakit Gotong Royong berkapasitas 76 tempat tidur, yang terbagi dua ruangan, yaitu 40 tempat tidur untuk pasien laki-laki dan 36 tempat tidur untuk pasien perempuan. Jika kapasitas 76 tempat tidur tersebut terisi penuh, PT Aneka Gas Industri Samator menyatakan siap memasok sedikitnya 100 meter kubik oksigen per jam dan bisa lebih, atau tergantung dari tingkat saturasi yang dibutuhkan oleh masing-masing pasien.
Dalam kesempatan tersebut, Kasal Laksamana TNI Yudo Margono berharap seluruh masyarakat sehat sehingga tidak ada yang menempati rumah sakit darurat baru itu. Kendati demikian, pihaknya tetap menyiagakan sebanyak 27 orang tenaga kesehatan, dibantu tujuh relawan medis, dan empat orang dokter umum dari Rumah Sakit TNI AL (Rumkital) Marinir Ewa Pangalila Surabaya, yang dipastikan selalu siap untuk memberikan pelayanan setiap harinya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Aneka Gas Industri Samator Rachmat Harsono menjelaskan infrastruktur pipanisasi dari pabriknya terhubung ke Rumah Oksigen Gotong Royong yang sama dengan diterapkan untuk industri.
"Itu sebenarnya pipanisasi oksigen untuk industri, tapi dialihkan sebagian untuk Rumah Oksigen. Dengan begitu akan menghemat sarana dan prasarana khususnya pengisian dari pada tabung maupun liquid. Jadi kami langsung salurkan dari pabrik yang lokasinya bersebelahan," tutur dia.