REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Relawan Sungai Nusantara membersihkan sekurang-kurangnya 20 karung sampah plastik atau sekitar 200 kilogram dari gugusan pohon mangrove di kawasan Pantai Wonorejo, Surabaya. Kegiatan yang dilakukan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Surabaya itu dinamakam program pembebasan mangrove dari sampah plastik.
"Pohon-pohon mangrove dipesisir akan mati jika tidak dibebaskan dari sampah-sampah plastik yang melilit dahan dan akarnya," kata Koordinator Program Pembebasan Mangrove dari Sampah Plastik, Khalid Basyaidan, Selasa (24/8).
Khalid mengungkapkan jenis sampah yang banyak ditemui di kawasan pantai timur Surabaya tersebut. Sampah jenis styrofoam, tas keresek, botol plastik, senar, pelampung, dan sandal mendominasi tumpukan sampah yang menyangkut di pohon-pohon mangrove.
"Sampah-sampah plastik yang menyangkut sampai sulit untuk dipungut, harus menggunakan pisau dan gancu agar sampah bisa diambil dari akar-akar mangrove," ujarnya.
Khalid mengaku, puluhan karung sampah tersebut dikumpulkan selama kurang lebih enam jam. Sebagian sampah diangkut menggunakan perahu untuk diinventarisir jenis merk dan produsennya. Sampah plastik sisanya di kumpulkan pada titik yang menjadi pengumpulan sementara sampah plastik yang tidak terjangkau pasang air tertinggi.
"Selain upaya pembersihan, perlu upaya penghentian sumber sampah plastik di hulu berupa pembuatan penghalang sampah di hulu sebelum sampah masuk ke pantai agar lebih mudah proses pembersihannya," kata Kholid.