REPUBLIKA.CO.ID,BANYUMAS -- Setelah sekian lama tidak difungsikan, gedung Instalasi Pelayanan Thalasemia Terpadu berlantai 3 RSUD Banyumas, akhirnya mulai diperbaiki.
''Setelah cukup lama tida bisa digunakan, alhamdulillah gedung yang rusak akibat gempa bumi 2017 ini sudah mulai bisa kita perbaiki,'' jelas Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Banyumas, dr Junaedi, Rabu (25/8).
Dia menyebutkan, dana yang digunakan untuk untuk rehab gedung Instalasi Pelayanan Thalasemia Terpadu pada tahun anggaran 2021 ini, mencapai sebesar Rp 1.859.500.000. Namun dia menyebutkan, perbaikan belum akan menyelesaikan seluruh kerusakan.
''Perbaikan kita lakukan secara bertahap. Namun paling tidak, untuk bangunan lantai 1 sudah bisa digunakan untuk memberikan pelayanan mulai awal tahun 2022,'' jelasnya. Sedangkan untuk perbaikan bangunan lantai 2 dan 3, akan dilanjutkan untuk tahap selanjutnya yang juga direncanakan dengan menggunakan pembiayaan dari BLUD.
Kerusakan pada bangunan Instalasi Pelayanan Thalassemia Terpadu RSUD Banyumas, terjadi saat gempa bumi cukup kuat melanda Kabupaten Banyumas tahun 2017. Saat itu, bangunan berlantai tiga yang berada di sisi timur komplek RSUD mengalami kerusakan cukup parah. ''Kerusakan pada bangunan ini, menyebabkan pelayanan bagi pasien thalassemia terpaksa kita pindahkan ke ruang HCU di lantai 2 ruang IGD,'' jelasnya.
Gempa yang terjadi saat itu, menurut dr Junaedi memang tidak sampai menyebabkan bangunan tersebut ambruk. Namun kerusakan struktur bangunan yang terjadi, menyebabkan tidak memungkinkan lagi bangunan itu digunakan.
Menurutnya, pelayanan bagi pasien thalassemia di RSUD Banyumas, sudah dilaksanakan sejak 5 Mei 2009. Saat itu, pelayanan diberikan di gedung terpisah yang berada di Kota Purwokerto.
Namun mengingat jumlah pasien yang semakin banyak dan pasien yang dilayani tidak hanya dari Kabupaten Banyumas, tempat pelayanan dipindah menempati salah satu bangunan di RSUD Banyumas yang ada di kota kecamatan Banyumas pada 12 Mei 2011.
''Pembangunan gedung Instalasi Pelayanan Thalassemia Terpadu, baru dibangun tahun 2015, setelah Gubernur Jateng mengunjungi RSUD,'' jelasnya. Dengan menggunakan anggaran yang bersumber dari Bantuan Gubernur, RSUD Banyumas membangun gedung Instalasi Pelayanan Thalassemia Terpadu berlantai 3.
Namun belum lama gedung itu digunakan, gempa melanda wilayah Jateng bagian selatan yang menyebabkan bangunan baru tersebut rusak parah. ''Kami memang membutuhkan gedung khusus untuk melayani pasien thalasemia karena pasiennya cukup banyak. Tidak hanya pasien dari Banyumas, namun juga pasien kabupaten tetangga seperti Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Brebes, Kebumen, Bumiayu dan Wonosobo,'' jelas dr Junaedi.