Kamis 26 Aug 2021 16:30 WIB

Sepuluh SMA di Surabaya Diizinkan Gelar PTM Terbatas

Sekolah yang diizinkan PTM terbatas ini semua siswanya sudah vaksin dosis 1.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Suasana Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di SMA.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Suasana Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di SMA.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Surabaya-Sidoarjo,  Lutfi Isa Ansory mengungkapkan, ada sepuluh sekolah SMA negeri dan swasta di Surabaya yang mendapat lampu hijau menggelar pembelajaran tatap muka (PTM)  terbatas. Sekolah tersebut telah melakukan vaksinasi guru dan tenaga kependidikan hampir 90 persen.

Lutfi menambahkan, untuk siswa yang telah menerima vaksinasi mencapai 14,7 persen dari total 103 ribu siswa SMA sederajat yang terdaftar di Surabaya. Ditegaskan, bagi sekolah yang belum melakukan vaksinasi siswa, proses belajar masih tetap dilakukan secara daring.

"Secara aturan (daerah yang menerapkan PPKM level 1, 2, dan 3) diperbolehkan PTM. Namun kita ambil kebijakan dari hasil rapat kepala sekolah, sekolah yang sudah melakukan vaksinasi boleh menyelenggarakan PTM, sedangkan yang belum vaksinasi masih belajar daring," ujar Lutfi,  Kamis (26/8).

Ia menjelaskan, sekolah hanya diperkenankan mengisi kapasitas kelas maksimal 50 persen. Meski begitu, kata Lutfi, kapan PTM terbatas bisa dimulai akan dikembalikan pada kesiapan sekolah. Kesiapan yang dimaksud menyangkut kelengkapan sarana prasarana penerapan protokol kesehatan Covid-19.

"Untuk sekolah yang diizinkan PTM terbatas ini semua siswanya sudah vaksin dosis 1. Sehingga boleh melaksakan PTM dengan prokes sesuai dengan SOP yang pernah dilaksanakan pada uji coba PTM Agustus tahun lalu.  Mulai kapan? ini tergantung keputusan sekolah masing-masing," ujarnya.

Sejauh ini, kata Lutfi untuk pelaksanaan PTM terbatas izin masih diberikan untuk jenjang SMA di Surabaya. Sebab siswa jenjang SMK belum mendapatkan vaksin dosis 1.  "Jadi sampai saat ini (SMK)  ya masih menggunakan sistem pembelajaran online," kata dia.  

Lutfi mengakui, banyak sekolah yang siswanya belum menjalani vaksinasi lantaran terbatasnya vaksin yang ada. Sepuluh sekolah yang dimaksud adalah SMAN 1 Surabaya, SMAN 2 Surabaya, SMAN 5 Surabaya, SMAN 6 Surabaya, SMAN 9 Surabaya,  SMAN 15 Surabaya, SMAN 16 Surabaya, SMAN 19 Surabaya, SMA Hang Tuah Surabaya, dan SMA Trimurti.

Lutfi melanjutkan, untuk Kabupaten Sidoarjo, hanya ada satu sekolah yang diperbolehkan melakukan PTM terbatas.  Sebab baru satu sekolah yakni SMAN 2 Sidoarjo yang siswanya telah mendapatkan vaksin. "Meski menggelar PTM terbatas.  Tetap siswa harus mendapatkan izin orangtua," ujarnya.

Kepala SMAN 16 Surabaya, RA Roosdiantini menyatakan, pelaksanaan PTM tinggal menunggu pemberian vaksinasi dosis 2 untuk siswa,  yang rencananya diberikan pada 2 September 2021. Jika vaksinasi lengkap diberikan,  maka dalam waktu dekat pihaknya akan memulai melaksanakan PTM secara terbatas.  

"Pelaksanaannya  kapan,  ini masih kita tindak lanjuti.  Kita menunggu kesepakatan MKKS SMA. Kalau untuk SMAN 16 Surabaya sendiri, insya Allah setelah diberikan vaksin lengkap dua dosis ke siswa," kata dia.

Sementara itu, SMAN 15 Surabaya berencana memulai PTM pada awal Oktober 2021. Kepala SMAN 15 Surabaya,  Johanes Mardijono menyatakan, pihaknya juga masih menunggu siswa telah divaksin dosis kedua yang rencananya diberikan pada 18 September 2021.

"Kami akan melakukan PTM setelah vaksin dosis kedua untuk 1.243 siswa pada 18 September nanti. Untuk 76 guru dan tenaga pendidik sudah vaksin 100 persen," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement