Jumat 27 Aug 2021 14:54 WIB

Pemkot Solo Bebaskan Sewa Rusunawa Semanggi Sampai Desember

Rusunawa Semanggi akan dibangun ulang karena dinilai sudah tak layak dan membahayakan

Rep: Binti Sholikah/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo menyemprotkan cairan disinfektan di Rusunawa Semanggi, Solo, Jawa Tengah, Rabu (18/3/2020). Penyemprotan tersebut dilakukan untuk antisipasi penyebaran COVID-19 di kawasan permukiman padat penduduk.
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo menyemprotkan cairan disinfektan di Rusunawa Semanggi, Solo, Jawa Tengah, Rabu (18/3/2020). Penyemprotan tersebut dilakukan untuk antisipasi penyebaran COVID-19 di kawasan permukiman padat penduduk.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana merobohkan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Semanggi untuk dibangun ulang. Rusunawa yang dibangun pada 2009 saat Joko Widodo masih menjabat Wali Kota Solo tersebut dinilai sudah tidak layak dan membahayakan penghuninya.

Pemkot telah membebaskan biaya sewa bagi penghuni Rusunawa Semanggi sampai Desember mendatang. Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Solo, Taufan Basuki, mengatakan, saat ini, Pemkot masih menghitung kompensasi yang bakal diberikan kepada penghuni Rusunawa Semanggi selama proses pembangunan ulang.

Mulai Juli kemarin, penghuni Rusunawa Semanggi sudah tidak ditarik biaya sewa sampai akhir tahun nanti. "Sementara ini kami lakukan pendataan-pendataan termasuk penghuni-penghuni yang ada sekarang. Karena besok kan diprioritaskan akan menghuni kembali. Sudah menjadi komitmen kami," kata Taufan.

Dia menyebut, biaya sewa rusunawa tersebut berbeda setiap lantai. Biaya sewa lantai 1 Rp 100 ribu per bulan, lantai 2 Rp 90 ribu per bulan, lantai 3 Rp 80 ribu per bulan, dan lantai 4 Rp 70 ribu per bulan.

"Kebijakan itu karena hasil kajian kemarin kan termasuk membahayakan penghuni. Akhirnya karena bahaya istilahnya kita persiapan pengosongan perlu waktu," jelasnya.

Taufan menyatakan, berdasarkan hasil kajian dari konsultan terkait konstruksi bangunan, Rusunawa Semanggi dinyatakan membahayakan. Namun, tahapan pembangunan ulang masih panjang. Saat ini, Pemkot tengah mengajukan proposal pembangunan Rusunawa Semanggi kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Anggarannya belum kami hitung karena ini tipenya beda ya. Nanti kan lima lantai, yang punya kita kan empat lantai. Kapasitasnya minimal sama dengan sekarang. Sementara ini masih melengkapi persyaratan-persyaratan ke Kementerian PUPR," terangnya.

Terkait detail engineering design (DED), nantinya akan disesuaikan dari pemerintah pusat. Pemkot hanya menyiapkan lahan siap bangun. Selain itu, diperlukan peninggian lahan lantaran elevasi halaman sekarang lebih rendah dari jalan, termasuk pengosongan dan penghapusan aset.

Selain Rusunawa Semanggi, Pemkot juga menggarap perbaikan rusunawa lainnya di Solo. Totalnya ada 18 rusunawa dan empat rumah deret yang disewakan untuk masyarakat kurang mampu di Solo.

Taufan mencontohkan, Rusunawa Begalon usianya lebih tua dibandingkan Rusunawa Semanggi, tetapi kondisi bangunannya masih lebih baik. Meskipun, memang ada kerusakan yang perlu perbaikan terutama bagian atap. Di samping itu, Pemkot juga menyelesaikan perbaikan Rusunawa Putri Cempo blok D dan E.

"Kerusakan struktur juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Belum tentu karena faktor usia," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement