REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY memprediksi ekonomi pada kuartal III dan kuartal IV turun. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, penurunan ini diprediksi pada angka lima sampai enam persen.
"Semoga saja pertumbuhan di kuartal ketiga maupun keempat, jangan sampai jatuh terlalu dalam. Tapi mungkin prediksi akan turun, biarpun masih dalam kondisi di antara lima sampai enam persen," kata Sultan dalam launching Program Kita Jaga Usaha di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (27/8).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DIY di tahun 2021, Sultan menyebut, ekonomi di kuartal pertama tumbuh 7,8 persen. Sementara, ekonomi DIY pada kuartal kedua tumbuh mencapai 11,81 persen.
Melalui Program Kita Jaga Usaha, diberikan bantuan kepada UMKM. Sehingga, kata Sultan, menjadikan stimulus dalam perekonomian DIY yang terdampak pandemi dan PPKM.
Sultan menyebut, tujuan utama dari program ini di antaranya melindungi, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan ekonomi UMKM di DIY. Program tersebut diinisiasi oleh Baznas RI.
"Program ini akan memberikan bantuan dan kemajuan bagi UMKM yang ada di DIY yang potensinya demikian besar," ujar Sultan.
Ketua Baznas, Noor Achmad mengatakan, total bantuan yang disalurkan untuk penanganan Covid-19 mencapai Rp 13 miliar. Bantuan ini disalurkan kepada 13 ribu penerima.
"Harapan kita, program ini tidak hanya untuk 13 penerima saja, tapi akan berkali-kali lipat dari yang kita harapkan. Karena tidak hanya Baznas pusat, tapi juga akan ada tambahan dari Baznas provinsi dan kabupaten/kota akan melakukan gerakan yang sama," kata Noor.