Selasa 31 Aug 2021 15:15 WIB

Turunkan Level PPKM, Pemprov Dampingi Purworejo dan Magelang

Pendampingan akan dilakukan dengan kerja sama seluruh instansi.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Foto: Istimewa
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Tren penurunan kasus Covid-19 di Jawa Tengah masih menyisakan dua daerah yang hingga saat ini masih berstatus PPKM level 4. Namun begitu, pemerintah provinsi (pemprov) setempat bakal melakukan pendampingan khusus terhadap dua daerah yang dimaksud.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengatakan, dari 35 kabupaten/kota saat ini hanya tinggal Kabupaten Purworejo dan Kota Magelang yang masih berstatus daerah PPKM level 4. Sisanya sudah turun level menjadi level 3 dan 2.

Untuk itu, pemprov akan melakukan pendampingan khusus kepada dua daerah tersebut. Tujuannya agar Kabupaten Purworejo dan Kota Magelang status levelnya bisa turun dan menjadi lebih baik menyusul daerah lain di Jateng.

"Kemarin saya ditelepon Pak Menko Marinves soal ini, ada beberapa daerah termasuk Purworejo yang angka kematiannya masih tinggi dibanding daerah lain. Maka perlu kita menyiapkan bantuan dalam bentuk pendampingan," ungkapnya di Semarang, Selasa (31/8).

Dengan begitu, apa yang masih menjadi problem maupun kendala lainnya di Purworejo dan Kota Magelang bisa segera diselesaikan. Pendampingan akan dilakukan dengan kerja sama seluruh instansi, termasuk Forkompimda, TNI/Polri, dan relawan.

Sebab, kecepatan penurunan kasus Covid-19 di Jateng dapat tercapai karena kerja sama yang erat antar komponen tersebut, selain juga dengan upaya percepatan vaksinasi Covid-19. Sebab jika vaksinasi bisa dipercepat, akan bisa membantu.

"Sekarang kan vaksin sudah 'digas', walaupun masih kurang namun semangat percepatannya sudah ada, maka tinggal mengonsolidasikan agar lebih sistematis dan terstruktur agar penurunan status level PPKM-nya lebih cepat," tambah Ganjar.

Di lain pihak, gubernur juga meminta bupati Purworejo maupun wali kota Magelang untuk tetap kencang menerapkan protokol kesehatan (prokes). Disiplin prokes tidak boleh kendor, karena bisa membuat penanganan menjadi tidak cepat selesai.

Maka daerah yang level PPKM-nya belum turun tersebut terus didorong untuk terus minta untuk kencang dalam melakukan pengetatan dan disiplin prokes. Sebab nanti warganya pasti akan melirik ke daerah tetangga yang situasinya relatif sudah membaik.

"Kalau tidak dikencengin, ini gawat karena memungkinkan terjadi mobilitas masyarakat dari dua daerah tersebut ke daerah lain dan justru inilah yang dikhawatirkan bisa membuat keadaan  yang sudah lebih baik kembali memburuk," tegasnya.

Tak hanya kepada Kabupaten Purworejo dan Kota Magelang, gubernur juga meminta seluruh kabupaten/kota di Jateng lainnya juga harus tetap disiplin menjaga prokes dan dalam menerapkan SOP pencegahan.

Sebab saat ini, suasana masyarakat sudah mulai euforia dengan tren penurunan level yang sudah dicapai di sejumlah daerah. Ada yang mulai abai dan kurang disiplin dalam menerapkan prokes. "Kita harus selalu hati-hati,  semua daerah harus terus eling lan ngelingke (ingat dan saling mengingatkan, red.) soal prokes," ujar dia.

Gubernur bahkan mengibaratkan kondisi pandemi di Jateng saat ini seperti lomba lari yang sudah hampir mencapai finish. Artinya, penanganan pandemi sudah sangat bagus dan sebentar lagi mendekati situasi yang lebih baik lagi.

Jadi, apabila diibaratkan lomba lari, garis finishnya itu sudah mulai kelihatan, maka tidak boleh terlalu euforia. Walaupun kemenangan sudah ada di depan mata, mendekati garis finish harus tetap berlari sekencang-kencangnya dan jangan sampai tidak lari.

"Artinya sudah membaik, tapi harus tetap menjaga prokes dan jangan sekali-kali abai," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement