REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Harian Palang Merah Indonesia (PMI) Surabaya, Tri Siswanto, menyatakan, plasma konvalesen masih menjadi kebutuhan di tengah pandemi Covid-19 yang belum mereda. Tri menyatakan, masih banyak pasien Covid-19 yang membutuhkan plasma konvalesen. Bahkan, stok di PMI sempat kosong.
Tri berharap makin banyaknya pihak-pihak yang menggelar donor plasma konvalesen di Surabaya agar kebutuhan bisa terpenuhi. Tri mengatakan, saat Covid-19 sedang tinggi-tingginya, tepatnya pada Juli 2021, antrean untuk mendapatkan plasma konvalesen mencapai 500 lebih.
"Karena banyak yang terpapar sedangkan yang donor juga takut karena suasana sangat mencekam. Itu manusiawi. Semoga setelah ini semakin banyak yang donor,” ujarnya saat meninjau donor plasma konvalesen di kompleks SIER, Surabaya, Selasa (31/8).
Direktur Operasi PT SIER, Didik Prasetiyono, menyatakan, ada sekitar 200 kantong plasma darah yang terkumpul dalam acara donor yang digelar. Ia berharap darah dan plasma yang terkumpul dapat membantu pasien Covid-19 yang membutuhkan.
"Seperti yang diketahui terapi plasma konvalesen merupakan strategi imunisasi pasif yang telah digunakan dalam pencegahan dan pengelolaan penyakit menular sejak awal abad 20. Dan cara ini dipercaya bisa membantu penyembuhan pasien Covid-19,” ujarnya.
Di antara mereka yang menyumbangkan plasma konvalesen adalah Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono. Adi berharap tidak hanya PT SIER, tapi instansi lain mengadakan screening donor plasma konvalesen dan donor darah serupa, untuk memenuhi tingginya kebutuhan di masyarakat.
"Agar kebutuhan plasma konvalesen dan persediaan darah di PMI terjaga karena memang kebutuhannya sangat tinggi," kata dia.