REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat jumlah pasien konfirmasi positif COVID-19 di wilayah itu yang telah dinyatakan sembuh per 30 Agustus 2021 mencapai 44.225 atau bekisar 83,85 persen.
"Perkembangan kasus COVID-19 di Kabupaten Sleman saat ini masih mengalami fluktuasi. Saat ini kasus konfirmasi positif di Kabupaten Sleman mencapai 52.504 kasus dengan jumlah kesembuhan mencapai 44.025 atau mencapai 83,85 persen," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama di Sleman, Rabu (1/9).
Menurut dia, di Kabupaten Sleman status PPKM level 4 masih berlanjut sesuai dengan perkembangan kasus COVID-19 yang ada di Sleman. "Kita masih berjalan untuk status PPKM level 4 jadi kita masih harus berhati-hati dan satu satunya cara untuk mencegah penyebaran COVID-19 ini supaya tidak berakibat fatal harus memperkuat dari vaksin," katanya.
Ia mengatakan, saat ini terdapat penurunan "Bed Occupancy Rate" (BOR) di rumah sakit maupun di selter isolasi terpusat (isoter) di Sleman, akan tetapi jumlah kasus di Sleman masih banyak terlihat dari angka isolasi mandiri yaitu sebanyak 5.115. "Ini data isoman merupakan bentuk ke hati hatian kita di Sleman untuk mengawasi yang isoman meskipun kita tidak menutup kemungkinan isoman ini juga isoter tapi tempatnya bukan di Isoter yang ada di sleman karna di Sleman hanya ada empat, tapi saat ini ada isoter di beberapa tempat lain seperti dari TNI, Hotel dan tempat lainnya," katanya.
Cahya mengatakan, bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten Sleman tengah menitik beratkan vaksinasi bagi pelajar yang dimungkinkan vaksin akan menjadi syarat untuk proses pembelajaran tatap muka. "Pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Sleman saat ini untuk dosis pertama telah mencapai 51.3 persen dan untuk vaksinasi dosis kedua mencapai 25.2 persen. Sedangkan untuk vaksinasi dosis ketiga yaitu bagi nakes, telah mencapai 69.6 persen," katanya.
Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sleman tengah menguatkan beberapa aspek dalam penanganan COVID-19 hingga tingkat RT/RW. Dimulai dari vaksinasi yang terus dilakukan, "testing", "tracing" yang lebih tinggi dan penerapan protokol kesehatan lebih ketat.
"Testing mingguan di Sleman juga mengalami peningkatan sampai akhir Agustus ini 1.355 kasus. Kita masih harus berhati-hati, satu-satunya untuk mencegah adanya penularan COVID-19 ini supaya tidak berakibat fatal harus memperkuat dari imunisasi atau vaksinasi," katanya.
Apapun jenisnya vaksin, kata dia, yang penting semakin cepat didapat semakin baik tidak perlu menunggu yang C dan D dan sebagainya. "Semua vaksin covid bagus, vaksin memberikan antibodi dan sudah diberi izin edar daruray oleh Balai POM dan sudah dinyatakan halal secara agama. Jadi sebenarnya untuk vaksin yang penting adalah kekebalan kelompok, karena nanti kalau sudah divaksin bisa melindungi keluarganya, bisa melindungi lingkungannya karena yang sudah vaksin tidak tidak tertular kalaupun tertular juga tidak berat," katanya.