REPUBLIKA.CO.ID,MADIUN -- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun, Jawa Timur mengajak petani setempat untuk membudidayakan komoditas bawang merah guna memperkaya hasil pertanian dan diversifikasi pangan di wilayah setempat.
"Kami ingin memperkenalkan. Karena selama ini petani kita itu kenalnya padi," ujar Kasi Penyuluhan Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian, DKPP Kota Madiun Wahyu Niken Febrianti dalam kegiatan pelatihan budi daya bawang merah di Madiun, Rabu (1/9).
Menurut dia, menanam komoditas yang beragam banyak memiliki manfaat. Selain diversifikasi pangan, salah satu manfaatnya lainnya adalah membuat petani bisa lebih sejahtera. Adapun dalam pelatihan budi daya bawang merah tersebut, para peserta petani yang terdiri dari 39 orang tersebut mendapat edukasi tentang pengenalan komoditas, budidaya, analisis usaha tani, dan pemasaran.
"Pelatihan digelar dua hari, dengan jumlah peserta 39 orang perwakilan dari kelompok petani," kata dia.
Pihaknya menjelaskan pemilihan komoditas bawang merah karena selama ini petani memiliki persepsi jika bawang merah tidak mungkin ditanam di Kota Madiun. Padahal beberapa petani sudah mencoba dan berhasil. Bahkan sampai ada yang sudah tiga kali menanam bawang merah, dari awalnya padi dan kacang.
"Lahan pertanian di Kota Madiun sangat memungkinkan untuk budi daya aneka komoditas selain padi. Salah satunya bawang merah. Sejumlah petani telah melakukannya," katanya.
Sesuai data, di Kelurahan Rejomulyo sudah ada dua petani yang merintis pertanian bawang merah. Sedangkan di Kelurahan Taman ada dua petani, dan di Kelurahan Manguharjo kurang dari 10 petani.
DKPP berencana terus mengenalkan petani dengan berbagai komoditas lain. Supaya mereka tidak ragu bertani bawang merah. DKPP juga mendatangkan praktisi di bidang bawang merah supaya petani yakin.
Wahyu berharap, pelatihan yang dilakukan dapat membuka wawasan petani supaya tidak hanya menanam padi. "Kondisi lahan di Kota Madiun bagus. Harus dimanfaatkan menanam berbagai macam komoditas," jelasnya.