Kamis 02 Sep 2021 23:08 WIB

Polda DIY Gandeng UNY Vaksinasi 3.000 Mahasiswa

Kegiatan vaksinasi ini untuk mempercepat tercapainya kekebalan kelompok.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Polda DIY Gandeng UNY Vaksinasi 3.000 Mahasiswa (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Polda DIY Gandeng UNY Vaksinasi 3.000 Mahasiswa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Polda DIY kembali melaksanakan agenda vaksinasi massal dalam rangka mencegah penularan covid. Kali ini, menggandeng Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menargetkan penerima keluarga dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa.

Irwasda Polda DIY, Kombes Pol Agus Rohmat mengatakan, kegiatan vaksinasi ini untuk mempercepat tercapainya kekebalan kelompok bagi masyarakat Yogyakarta, khususnya UNY. Dilaksanakan selama dua hari, vaksinasi menargetkan 3.500 dosis penerima.

"Jumlah ini masih bisa ditambah, bila masih ada keluarga besar UNY yang belum divaksin dan vaksinasi tahap kedua akan disuplai selama UNY masih membutuhkan," kata Agus, Kamis (2/9).

Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan UNY, Prof Edi Purwanta menuturkan, dalam vaksinasi kali ini UNY menyediakan tempat, APD, IT, sarana dan prasarana lain. Vaksin dirasa penting bagi mahasiswa untuk memperkuat kekebalan tubuh mereka.

Penerima terdiri dari 600 orang keluarga dosen dan tenaga kependidikan UNY, serta 3.000 orang mahasiswa. Rekanan yang ditunjuk UNY untuk melakukan vaksinasi Bidang

Kedokteran dan Kesehatan Polda DIY karena telah sering melaksanakan vaksinasi.

"Bersifat all in meliputi pendaftaran, cek fisik dan tensi, screening, meja vaksinasi, meja follow up setelah vaksinasi, termasuk pengolahan limbahnya. Sedangkan, vaksin yang digunakan dalam kegiatan ini jenis Sinovac," ujar Agus.

Salah satu mahasiswa penerima vaksin dari Prodi tatistik Fakultas MIPA, Miftah Okta Berlian, mengaku bersyukur dapat mengikuti vaksinasi kali ini. Sebab, selama ini belum melakukan vaksinasi karena mengalami kesulitan saat mendaftar daring.

"Harapannya, dengan vaksinasi ini bisa meningkatkan ketahanan tubuh terhadap virus dan bisa kuliah secara luring," kata Miftah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement