Jumat 03 Sep 2021 08:52 WIB

Sambut Musim Hujan, Pemkot Surabaya Keruk Endapan Lumpur

Pengerukan dilakukan untuk menghindari terjadinya banjir saat musim hujan tiba.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Alat berat untuk mengeruk endapan lumpur. ilustrasi
Foto: Prayogi/Republika
Alat berat untuk mengeruk endapan lumpur. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati menyatakan, pihaknya telah melakukan pengerukan endapan lumpur di saluran box culvert. Ini merupakan persiapan menyambut musim hujan. Pengerukan dilakukan untuk menghindari terjadinya banjir saat musim hujan tiba.

Erna mengatakan, pengerukan endapan lumpur di antaranya dilakukan di saluran box culvert Surabaya Barat, tepatnya box culvert di  depan TPU Babat Jerawat, Kecamatan Pakal, Surabaya. Erna mengatakan, saluran box culvert yang dari Babat Jerawat ke sisi barat memang lebih banyak endapan lumpur. Maka dari itu dilakukan pengerukan.

 

“Jadi, box culvert yang sudah dikonversi itu kan sangat dalam, dan yang belum dikerjakan itu ada sekitar 2 kilometer, sehingga kalau hujan, lumpur yang berasal dari saluran 2 kilometer itu bergeser ke timur, makanya banyak endapan lumpur di Babat Jerawat,” kata Erna, Jumat (3/9).

 

Erna menjelaskan, panjang box culvert yang dikeruk sekitar 700 meter dari Babat Jerawat menuju arah barat. Hasil dari pengerukan itu dibuang ke pembangunan tanggul di Sumberejo. “Dibung ke tempat terdekat aja, di tanggul Sumberejo,” kata Erna.

 

Erna melanjutkan, dari pengerukan yang dilakukan, yang banyak ditemukan adalah sampah. Ia pu  bekerja sama dengan DKRTH untuk membersihkan sampah-sampah itu. “Biasanya, sampah di saluran ini sampai 200 dumptruk yang kita angkut,” kata dia.

 

Pelaksana Tugas (Plt) DKRTH Kota Surabaya, Anna Fajriatin menambahkan, pihaknya juga telah melakukan persiapan menyambut musim penghujan. Di antaranya dengan meningkatkan intensitas perantingan pohon serta pengecekan maupun pembersihan saluran air.

 

"Antisipasi musim hujan kita mulai ranting pohon. Teman-teman sudah mulai diminta ranting," kata Anna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement