REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sembilan hotel yang menyediakan layanan isolasi mandiri (isoman) di DIY diberikan bantuan pengadaan alat kesehatan. Ketua Satgas Covid-19 PHRI DIY, Heryadi Baiin mengatakan, salah satu pengadaan alat kesehatan tersebut yakni oksigen.
Diakui, pihaknya sempat kesulitan dalam pengisian oksigen untuk pasien yang isoman di hotel. Beberapa hotel yang menyediakan layanan isoman ini juga merupakan tempat isolasi terpadu (isoter).
Melalui pengadaan oksigen ini, diharapkan pihaknya tidak kesulitan dalam mengakses oksigen dalam rangka penanganan Covid-19. Sehingga, penanganan ke pasien yang isoman pun dapat dilakukan dengan cepat.
"Disampaikan oleh Wagub DIY, di mana tabung yang kosong menjadi prioritas utama diberikan free untuk pengisiannya. Kemarin kita untuk mengisi oksigen harus antre, dari pukul 05.00 WIB kita mengantre sampai pukul 17.00 WIB, sekarang sudah terfasilitasi," kata Heryadi, Jumat (3/9).
Pengadaan alat kesehatan bagi hotel isoman ini dianggarkan dari dana keistimewaan (danais) oleh Pemda DIY. Setidaknya, dianggarkan Rp 223 juta dari danais.
Menurutnya, pengadaan alat kesehatan untuk menunjang pasien Covid-19 yang isoman menjadi semangat baru. Terutama di industri pariwisata DIY agar dapat membangun DIY menjadi wilayah yang aman dikunjungi bagi wisatawan.
Ia juga meminta kesadaran masyarakat untuk bersama-sama membangun DIY menjadi wilayah yang hijau. Artinya, penyebaran Covid-19 sudah semakin turun dan tidak mengkhawatirkan di DIY. "Kita berharap nanti pekan berikutnya (PPKM level 4) bisa (turun) jadi level 3 atau bahkan level 2," ujarnya.
Sembilan hotel yang menyediakan layanan isoman antara lain Hotel Ibis, Grand Tjokro Yogyakarta, Sahid Raya, Sahid Rich Hotel, Indoluxe Yogyakarta, Savita Inn, UC UGM, Mutiara Yogyakarta, dan Tjokro Style Yogyakarta.
Dari sembilan hotel tersebut, memiliki kapasitas yang berbeda-beda. Heryadi menuturkan, ada yang memiliki kapasitas 110 kamar hingga 303 kamar. "Untuk di UC UGM ada dua shelter, ada kondisinya yang berbayar dan ada yang tidak berbayar," jelas Heryadi.