REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Komisi IV DPRD Kota Solo meninjau pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di SD Islam Terpadu Nur Hidayah Solo, Senin (6/9) pagi. Rombongan dipimpin oleh Ketua Komisi IV, Putut Gunawan dan Wakil Ketua Komisi IV, Agus Setiawan.
Sejumlah anggota Komisi IV seperti Dinar Retna Indrasari, Indriani, Titik Nurhayati, Asih Sunjoto Putro, Slamet Widodo, Ekya Sih Hananto dan Antonius Yogo Prabowo juga turut meninjau pelaksanaan PTM di sekolah tersebut.
Rombongan diterima oleh Kepala SDIT Nur Hidayah Surakarta, Waskito, beserta segenap pimpinan sekolah dan guru. Mereka langsung meninjau sarana prasarana pendukung, penerapan protokol kesehatan oleh warga sekolah, serta proses pembelajaran terbatas di ruang kelas.
Di sela-sela kunjungan peninjauannya, Ketua Komisi IV, Putut Gunawan, berpesan agar warga sekolah disiplin menerapkan protokol kesehatan, serta melaksanakan kegiatan PTM Terbatas sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang telah diatur.
"Laksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sesuai ketentuan, dan tolong semua warga sekolah tetap disiplin protokol kesehatan. Semoga PTM Terbatas ini berjalan dengan baik dan lancar," pesannya seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin.
Koordinator Pengawas (Korwas) Kecamatan Laweyan, Sri Purwaningtyas, yang meninjau pelaksanaan PTM Terbatas mengatakan, persiapan guru dan sekolah dalam menyambut PTM Terbatas terbilang baik. Protokol kesehatan dilaksanakan dengan tertib. Sarana prasarana juga disiapkan dengan baik.
"Jumlah siswa per kelas juga terbatas sesuai ketentuan. Anak-anak terlihat ceria bahagia. Semoga semua sehat, aman, dan PTM Terbatas berjalan lancar," ucapnya.
Kepala SDIT Nur Hidayah Solo, Waskito, mengatakan kegiatan PTM terbatas telah dipersiapkan jauh hari sebelumnya. Mulai penyiapan sarana prasarana, penyiapan SDM guru dan karyawan, mengadakan jajak pendapat via angket tentang kesiapan orang tua menghadapi PTM Terbatas, serta rapat dan sosialisasi dengan pengurus komite sekolah, POMG, maupun pihak yayasan.
"Kami berharap semua pihak mendukung jalannya kegiatan PTM Terbatas ini agar berjalan dengan baik dan lancar. Para siswa dapat belajar bersama teman-teman dan gurunya di sekolah, penuh keceriaan dengan tetap menjaga protokol kesehatan dengan baik," terang Waskito.
Waskito menyatakan, pelaksanaan PTM Terbatas di SD IT Nur Hidayah pada hari pertama tersebut berjalan lancar. Protokol kesehatan dilaksanakan secara ketat. Para siswa juga mengikuti kegiatan pembelajaran dengan riang.
"Kami mohon kerja sama dari para orang tua untuk mengantar jemput sendiri putra-putrinya, tidak memakai kendaraan umum maupun ojek online. Hal ini untuk memastikan keamanan dan keselamatan semua," imbuh Waskito.
Saat memasuki sekolah, para siswa dicek suhu tubuhnya dengan termometer oleh petugas, lalu cuci tangan atau memakai hand sanitizer. Kemudian siswa diarahkan oleh guru untuk menuju ke kelas yang sudah dikelompokkan.
Salah satu siswa kelas 1C, Salwa Anindiya Maheswari (6), mengungkapkan kegembiraannya dapat mengikuti PTM terbatas. "Senang sekali dapat berjumpa dengan ustazah dan teman-teman. Selama ini baru bertemu melalui Zoom Meeting. Hari ini dapat belajar bersama teman-teman di sekolah," ungkapnya.