REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan, percepatan vaksinasi Covid-19 yang saat ini digencarkan pemerintah, selain mempercepat terbentuknya kekebalan kelompok, juga mendorong pemulihan ekonomi. Capaian vaksinasi di Bantul saat ini diklaim telah mencapai 50 persen dari total target sasaran.
"Dengan masifnya pelaksanaan vaksinasi, akan membantu terbentuknya kekrbalan kelompok, tidak hanya bagi pelajar, namun juga masyarakat umum. Dengan demikian, akan mendorong pemulihan ekonomi di berbagai bidang," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dalam rilis pemkab setempat saat meninjau vaksinasi di SMA 1 Sedayu Bantul, Senin (6/9).
Bupati Bantul menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada jajaran Kodim/0729 Bantul atas kerja sama dan dukungannya kepada Pemkab Bantul dalam rangka percepatan vaksinasi Covid-19 di daerah itu, salah satunya di SMA 1 Sedayu. "Dengan semakin bertambahnya masyarakat, pelajar, lansia, remaja, pelaku wisata, pedagang, dan masih banyak lagi lainnya yang sudah tervaksin, saya berharap imunitas di tengah masyarakat semakin kuat, sehingga ini memberikan optimistis bagi kita untuk dapat kembali membuka sektor-sektor yang masih ditutup, tapi tetap mematuhi protokol kesehatan," kata Bupati.
Bupati mengatakan, serbuan vaksinasi Covid-19 bagi pelajar SMA ini sebagai pemenuhan persyaratan dilaksanakannya pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah, sekaligus dalam rangka menciptakan kekebalan kelompok bagi pelajar di Bantul. Ia mengatakan, terus bersinergi dengan instansi lain untuk menggencarkan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat, dengan harapan penduduk Bantul yang memenuhi syarat mendapat vaksin sebanyak 836 ribu orang, dapat tervaksin seluruhnya hingga akhir tahun.
"Capaian vaksinasi kita hampir 50 persen, kita target akhir tahun ini sudah 100 persen, jadi kita tinggal punya waktu September sampai Desember, kita kejar 100 persen atau minimal 70 persen terbentuk kekebalan kelompok," katanya.
Data Satgas Penanggulangan Covid-19 Bantul per Ahad (5/9), total kasus positif sebanyak 55.371 orang. Dari jumlah itu telah sembuh 52.305 orang, dan kasus meninggal 1.485 orang, sehingga data kasus aktif atau pasien yang masih isolasi berjumlah 1.581 orang.