Selasa 07 Sep 2021 19:50 WIB

Wali Kota Solo Dorong Sekolah dan Kampus Segera Gelar PTM

Dari 200 sekolah yang ada di Solo, sekitar setengahnya sudah memulai PTM terbatas.

Petugas kesehatan melakukan swab test (tes usap) antigen kepada siswa yang mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Perguruan Al-Irsyad Al-Islamiyyah Solo, Jawa Tengah, Selasa (24/8/2021). Selain penegakan aturan dari Pemkot Solo terkait belum bolehnya pelaksanaan PTM, tes tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 di lingkungan sekolah.
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Petugas kesehatan melakukan swab test (tes usap) antigen kepada siswa yang mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Perguruan Al-Irsyad Al-Islamiyyah Solo, Jawa Tengah, Selasa (24/8/2021). Selain penegakan aturan dari Pemkot Solo terkait belum bolehnya pelaksanaan PTM, tes tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 di lingkungan sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah Gibran Rakabuming Raka mendorong sekolah dan kampus untuk segera melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) menyusul membaiknya perkembangan kasus Covid-19 di Solo.

"Saya kira sudah cukup baik, tadi pagi saya cek PTM, berjalan dengan baik. Saya yakin aman," kata Gibran.

Ia mengatakan PTM sendiri merupakan salah satu bentuk pelonggaran pada pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3. "Ke depan sekolah-sekolah yang kami izinkan untuk PTM akan bertambah. Selain itu juga perguruan tinggi," katanya.

Ia mengatakan sejauh ini perguruan tinggi di Solo yang sudah menyelenggarakan perkuliahan tatap muka yakni UNS. Sedangkan perguruan tinggi lain seperti Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akan mulai melakukan PTM pada bulan Oktober 2021.

"Tetapi saya mendorong seluruh sekolah baik negeri maupun swasta agar PTM. Misalnya ada orang tua murid kalau belum yakin mengirimkan anaknya ke sekolah jangan takut. Vaksin itu kan kekebalan komunal, kalau guru dan staf sudah divaksin anak-anak aman," katanya.

Senada, Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa mengatakan pelaksanaan PTM terbatas di sekolah-sekolah di Surakarta berjalan baik. Pelaksanaan terbatas itu masih diikuti sejumlah siswa sesuai arahan pemerintah dan tertib dalam penerapan protokol kesehatan.

"SD, SMP, SMA/SMK sederajat ini sudah boleh menggelar PTM terbatas sepanjang kelengkapan infrastruktur pendukungnya memenuhi syarat. Sekolah-sekolah negeri sudah siap semua, tinggal kami dorong untuk sekolah swastanya," katanya.

Terkait hal itu, ia menyerahkan kepada masing-masing sekolah. Menurut dia, dari sekitar 200 sekolah yang ada di Solo, sekitar setengahnya sudah memulai PTM terbatas.

"Kami akan lihat sekolah-sekolah swasta yang ada di pinggiran. Kalau infrastrukturnya belum memadahi akan kami bantu," ujar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement