Selasa 07 Sep 2021 20:13 WIB

Pemkab Distribusikan Air Bersih ke Wilayah Kekeringan

Tiga RT di Kecamatan Ngoro, Mojokerto mengalami kekeringan saat musim kemarau.

Ilustrasi petani yang mengalami kekeringan
Foto: Humas Kementan
Ilustrasi petani yang mengalami kekeringan

REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO -- Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur mendistribusikan langsung distribusi air bersih bagi warga di tiga rukun tetangga (RT) Dusun Kandangan, Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto karena mengalami kekeringan saat musim kemarau.

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan setiap hari, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mampu memasok air bersih sebanyak empat tangki dengan masing-masing per tangki 4.000 liter, mulai pukul 06.00 WIB.

"Bantuan air bersih yang sudah berjalan sejak 24 Agustus tersebut mampu mendukung kebutuhan harian warga desa yang berpenduduk kurang lebih 281 kepala keluarga," katanya.

Ia mengatakan, selain memasok kebutuhan air bersih pihaknya juga memberikan bantuan bahan pokok kepada warga terdampak Covid-19. "Alhamdulillah, saya dan tim BPBD berada di Kunjorowesi untuk melaksanakan distribusi bantuan air bersih di tiga titik. Memang beberapa waktu ini di sini kesulitan air. Tapi sudah ditangani oleh BPBD dengan memberikan suplai air bersih secara rutin," katanya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut sejumlah wilayah di Jawa Timur (Jatim) mengalami kekeringan saat musim kemarau seperti sekarang ini.

Adapun wilayah yang mengalami kekeringan ekstrem di antaranya Nganjuk, Kediri, Madiun, Surabaya, Probolinggo, Bondowoso, Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep.

Dampak kekeringan meteorologis biasanya diikuti antara lain, berkurangnya persediaan air untuk rumah tangga dan pertanian serta meningkatnya potensi kebakaran semak, hutan, lahan dan perumahan.

Sehubungan dengan hal tersebut, kiranya informasi ini bisa dijadikan kewaspadaan dan pertimbangan untuk melakukan langkah mitigasi dampak ikutan dari kekeringan meteorologis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement