REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Bupati Kudus, Hartopo, mengingatkan kepada semua guru di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang belum bersedia melakukan vaksinasi Covid-19 untuk dosis kedua agar jangan mengajar terlebih dahulu sambil menunggu vaksinasi lanjutan.
"Vaksinasi tujuannya untuk menambah imunitas diri agar tidak mudah terpapar Covid-19 maupun menularkan penyakit tersebut kepada orang lain," katanya di Kudus, Rabu (8/9).
Hartopo menganggap, guru yang tidak bersedia menjalani vaksinasi dosis kedua belum mengetahui manfaatnya. Saat ini bukan lagi urusan imunitas diri, melainkan sebagai perlengkapan masalah administrasi.
Untuk masuk pusat perbelanjaan saja, kata dia, saat ini harus menunjukkan sertifikat vaksinasi melalui aplikasi peduli lindungi, selain harus mematuhi protokol kesehatan mulai dari memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
Agar semua guru menjalani vaksinasi lengkap, dia meminta, Dinas Pendidikan dan Kepemudaan Olahraga untuk mengingatkan guru yang belum vaksin Covid-19 dosis kedua karena nantinya tidak boleh mengajar terlebih dahulu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kepemudaan Olahraga Kudus Harjuna Widada akan memastikan alasan guru enggan melakukan vaksinasi dosis kedua. "Biasanya karena alasan kesehatan, karena saat mau vaksinasi mengalami tensi tinggi atau demam tinggi serta sebab-sebab lain sehingga tertunda. Jika tidak ada alasan lain yang diterima atau karena takut saja, tentu dipertanyakan karena dosis pertama sudah dilakukan," ujarnya.
Dalam waktu dekat, kata dia, guru yang belum vaksin lengkap akan diminta untuk menyelesaikan vaksinasinya karena siswa juga mulai menjalani vaksinasi Covid-19. Kasi Surveilens dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kudus Aniq Fuad mencatat ada 100-an guru yang belum menjalani vaksinasi dosis kedua karena berbagai alasan.
"Pihak puskesmas setempat juga sudah menjadwalkan dan menghubungi guru terkait, namun tidak datang," katanya.