REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Baznas Sleman menyalurkan santunan kepada anak-anak yatim, termasuk mereka yang merupakan penyintas terdampak Covid-19 usai orang tuanya terpapar. Santunan secara simbolis diserahkan Bupati Sleman di Pendopo Parasamya.
Santunan menyasar 300 anak-anak dengan nominal Rp 250 ribu per anak dan total Rp 75 juta. Pengumpulan data menggandeng Lazismu, Lazisnu, dan Paif Kemenag 17 kapanewon. Turut diberikan bantuan Rp 10 juta kepada Ponpes Insan Cendekia.
Bupati Sleman, Kustini Purnomo berharap, bantuan tersebut membantu anak-anak yatim penerima santunan, terutama yang merupakan penyintas terdampak Covid-19. Sebab, ada sebagian anak yang jadi yatim karena ditinggalkan orang tuanya karena terpapar.
"Semoga bantuan ini dapat membantu," kata Kustini, Selasa (7/9).
Ia meminta semua pihak bisa membersamai usaha pemerintah untuk terus berperan aktif membantu anak-anak dari keluarga tidak mampu. Sebab, itu jadi tanggung jawab bersama agar mereka mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Wakil Ketua Bidang Keuangan dan Pelaporan Baznas Sleman, Muhyi Darmaji menambahkan, santunan anak yatim dalam rangka memeriahkan Muharram 1442 Hijriyah. Yang mana, dikenal dalam kalender Islam sebagai bulan perayaan bagi anak yatim.
Sepanjang 2021, Baznas Sleman telah menyalurkan 385 santunan Program Sleman Peduli Anak Yatim. Seluruh santunan bersumber dari zakat, infak, dan sedekah ASN-ASN di Pemkab Sleman, pengusaha, dan warga Sleman yang dihimpun Baznas Sleman.
"Semoga dengan program ini dapat memberikan kemanfaatan bagi warga Sleman yang membutuhkan," ujar Muhyi.