Kamis 09 Sep 2021 18:29 WIB

Taman Pintar Yogyakarta Dibuka

Pengunjung kurang dari 12 tahun tetap tidak diperbolehkan ke Taman Pintar.

Objek wisata edukasi Taman Pintar masih ditutup, Yogyakarta, Kamis (9/9). Turunnya Yogyakarta menjadi PPKM Level 3 menjadi angin segar dunia pariwisata. Ada tiga tempat wisata yang menjadi rekomendasi untuk bisa di uji coba menggunakan aplikasi peduli lindungi, yakni Candi Ratu Boko, Taman Pintar, dan Watu Lumbung.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Objek wisata edukasi Taman Pintar masih ditutup, Yogyakarta, Kamis (9/9). Turunnya Yogyakarta menjadi PPKM Level 3 menjadi angin segar dunia pariwisata. Ada tiga tempat wisata yang menjadi rekomendasi untuk bisa di uji coba menggunakan aplikasi peduli lindungi, yakni Candi Ratu Boko, Taman Pintar, dan Watu Lumbung.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tempat wisata edukasi di Kota Yogyakarta, Taman Pintar terpilih menjadi salah satu destinasi wisata yang akan menyelenggarakan uji coba penerapan protokol kesehatan untuk pembukaan destinasi wisata.

"Pada dasarnya kami sudah sangat siap, baik dari sisi sarana dan prasarana, sumber daya manusia (SDM) hingga implementasi atau penerapan protokol CHSE (clean, healthy, safe and enviromentally sustainable)," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Budaya Retno Yuliani.

Namun demikian, pelaksanaan uji coba masih harus menunggu ketersediaan QR code yang nantinya bisa dipindai oleh pengunjung melalui aplikasi PeduliLindungi.

"Dari informasi yang kami terima, QR code tersebut sedang dalam proses penyusunan dan dari hasil rapat bersama Kemenparekraf, masih ada beberapa hal yang akan di-review. Jadi kami masih menunggu informasi berikutnya," katanya.

Sesuai ketentuan uji coba, Retno menyebut jika pengunjung berusia kurang dari 12 tahun tetap tidak akan diperbolehkan berkunjung ke Taman Pintar.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan hal senada yaitu Taman Pintar sudah sangat siap untuk melakukan uji coba protokol kesehatan pembukaan destinasi wisata.

"Sejak dulu, Taman Pintar dan Malioboro dibangun sebagai role model destinasi wisata yang menerapkan protokol kesehatan," katanya.

Meskipun demikian, Heroe mengingatkan UPT Taman Budaya selaku pengelola Taman Pintar untuk tetap disiplin dalam mengatur kapasitas pengunjung sehingga tidak melanggar protokol kesehatan.

"Perlu ada pola pelayanan yang berbeda sehingga protokol kesehatan bisa dijlankan dengan baik," katanya yang berharap uji coba bisa dilakukan dalam waktu dekat.

Mengenai kemungkinan pengunjung Taman Pintar yang kemudian masuk ke Malioboro, Heroe menyebut jika hal tersebut sangat mungkin terjadi. "Tetapi, karena sudah menjalani screening di Taman Pintar melalui aplikasi Peduli Lindungi, maka bisa dipastikan wisatawan dalam kondisi sehat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement