Senin 13 Sep 2021 12:33 WIB

Pengembangan Pelabuhan Benoa Rampung Pertengahan 2023

Terminal penumpang kapal laut internasional juga diperluas.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pengembangan Pelabuhan Benoa Rampung Pertengahan 2023 (ilustrasi).
Foto: Foto: Humas Ditjen Hubla
Pengembangan Pelabuhan Benoa Rampung Pertengahan 2023 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III Boy Robyanto mengatakan, pengembangan Pelabuhan Benoa Bali dalam konsep Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) dijadwalkan sepenuhnya rampung pada pertengahan 2023. Boy menyebut, pengembangan Pelabuhan Benoa dilakukan secara bertahap dalam beberapa paket pekerjaan. 

Boy mengatakan, hingga saat ini pengembangan Pelabuhan Benoa sudah masuk pada paket pekerjaan kelima dari enam belas paket pekerjaan yang direncanakan. Ia mengaku, beberapa pekerjaan sudah mencapai 100 persen. Yakni pengerukan alur dan kolam pelabuhan tahap 1 yang dilakukan pada 2019, dan perluasan terminal penumpang kapal laut internasional.

“Pengerukan alur dan kolam pelabuhan dari yang sebelumnya memiliki kedalaman minus 8 meter low water spring (MLWS) menjadi minus 12 MLWS. Dengan kedalaman tersebut kapal pesiar sepanjang 350 meter dapat bersandar di dermaga Pelabuhan Benoa,” kata Boy di Surabaya, Senin (13/9).

Selain itu, lanjut Boy, terminal penumpang kapal laut internasional juga diperluas dari sebelumnya 1.500 meter persegi dengan kapasitas 800 penumpang menjadi 5.600 meter persegi dengan kapasitas 3.000 penumpang. Terminal penumpang tersebut digunakan sebagai fasilitas naik dan turun penumpang kapal pesiar yang masuk ke Bali melalui Pelabuhan Benoa. 

Boy melanjutkan, Pelindo III juga menyiapkan lokasi bagi wisatawan yang datang menggunakan kapal yacht. Adapun, pekerjaan yang berjalan saat ini adalah pembangunan infrastruktur dasar dan fasilitas umum penunjang pariwisata, termasuk di dalamnya UMKM plaza yang sudah mencapai 82 persen.

“Pengembangan Pelabuhan Benoa dalam konsep BMTH ini mengedepankan kearifan lokal Bali dan berwawasan lingkungan, dibangun dengan nuansa Bali dan terdapat kawasan hijau. Sehingga kami tidak hanya sekedar membangun di Bali namun lebih tepatnya ikut membangun Bali,” ujar Boy.

Gubernur Bali I Wayan Koster memberikan apresiasi atas pengembangan Pelabuhan Benoa yang dilakukan Pelindo III. Menurutnya, konsep pengembangan BMTH sudah menggambarkan Bali sebagai daerah tujuan wisata yang berwawasan budaya dan kearifan lokal Bali.

“Wisatawan yang datang melalui Pelabuhan Benoa harus merasa jika mereka berada di Bali saat pertama kali tiba, hal ini penting karena Bali memiliki nilai budaya yang kuat,” kata Wayan.

Lebih lanjut, Wayan meminta pengembangan Pelabuhan Benoa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak. Keterlibatan UMKM juga ditekankan agar perekonomian menjangkau seluruh lapisan masyarakat Bali. Ia berharap, pengembangan Pelabuhan Benoa tidak sebatas membangun di area pelabuhan, melainkan ikut membangun Bali secara keseluruhan.

“Masyarakat berhak memperoleh manfaat, sehingga mereka harus dilibatkan, sediakan tempat bagi mereka di Pelabuhan Benoa, agar nantinya saat pandemi ini berakhir mereka juga ikut bangkit seiring dengan kapal pesiar yang kembali datang ke Bali,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement