REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Rutan Perempuan Surabaya di Desa Kebonagung Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, menggandeng Dinas Kebakaran Kota Surabaya untuk memasang sejumlah alat pemadam api ringan (APAR) di sejumlah titik yang dinilai rawan kebakaran. Ada delapan unit APAR jenis dry powder dan carbon dioxide yang ditempatkan di beberapa titik rawan.
"Seperti kantor teknis, area pintu utama (P2U), pos komandan jaga, dapur, bengkel kerja, dan blok hunian," kata Karutan Perempuan Surabaya Amiek Diyah Ambarwati, di Sidoarjo, Senin (13/9).
Ia mengatakan, titik lokasi yang dipilih adalah tempat yang dianggap rawan terjadi insiden kebakaran karena tim pemadam kebakaran (damkar) telah melakukan peninjauan lokasi pada Jumat (10/9) lalu. "Ternyata tim damkar menyarankan agar kami menambah beberapa APAR dan langsung ditindaklanjuti hari ini," ujarnya.
Amiek mengatakan, langkah ini diambil sebagai salah satu langkah deteksi dini gangguan keamanan dan ketertiban khususnya mengantisipasi terjadinya kebakaran. Amiek menyatakan, pihak rutan juga akan melakukan penguatan dari sisi SDM mengingat mayoritas petugas adalah perempuan.
"Kami juga berencana mengadakan pelatihan petugas, agar petugas kami punya pengalaman," ucap dia.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Krismono mengatakan, meski bangunan gedung Rutan Perempuan tergolong baru, harus tetap waspada. Menurutnya, petugas juga harus memiliki kemampuan yang sama dalam penanganan bencana sehingga sangat penting ada pelatihan teknis penanganan bencana di sana.
"Rutan Perempuan ini kan termasuk satker dengan perlakuan khusus, sehingga memang perhatiannya harus lebih besar," katanya.