REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Pasar Rakyat Argosari Wonosari di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai ramai dipadati pembeli diberlakukan Pembatasan pergerakan Masyarakat Level 3 di wilayah ini.
"Pergerakan pembeli dan tingkat geliat perdagangan di Pasar Argosari mulai normal kembali, seperti sebelum diberlakukan PPKM," kata Kepala Administrasi Pasar Kemantren Wonosari Sularno.
Ia mengatakan peningkatan jumlah pembeli di Pasar Argosari bisa dilihat dari jumlah kendaraan yang parkir. Kemudian kios dan los yang ramai diserbu pembeli di kios pakaian, sepatu, tas, dan asesoris.
Pada saat diberlakukan PPKM, kios-kios tersebutsepi pembeli. Tingginya jumlah pengunjung dalam satu minggu terakhir, toko-toko yang tutup karena sepi pembeli, kini kembali buka untuk melayani transaksi.
"Hanya tinggal satu sampai dua toko saja yang belum buka lagi saat ini," katanya.
Namun demikian, Sularno memastikan di Pasar Argosari menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Pengunjung harus mencuci tangan sebelum masuk, dicek suhu badan, dan harus memakai masker.
Selain itu, pihaknya mengupayakan tidak terjadi kerumunan, sehingga berpotensi terjadi penularan Covid-19. "Tetap kami ingatkan lewat petugas hingga pengeras suara," katanya.
Salah satu pedagang pakaian di Pasar Argosari Nurliyah mengatakan pembeli mulai kembali berdatangan. Seperti hari ini, ia sudah melayani pembelian pakaian dari beberapa pengunjung.
Peningkatan yang ada masih terbilang cukup rendah. Ia mengatakan kondisinya belum sepenuhnya normal seperti sebelum PPKM atau bahkan masa pandemi. "Kami berharap kembali normal, jadi sebagai pedagang kami juga diuntungkan," kata Nurliyah.