REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kota Surabaya bersama DKI Jakarta dan Kota Medan terpilih menjadi pilot project wisata medis. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, Pemerintah Kota Surabaya telah berkomunikasi dan berdiskusi dengan para rektor dan Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) terkait terpilihnya Kota Pahlawan sebagai pilot project wisata medis.
Eri meyakini, terpilihnya Kota Surabaya menjadi pilot project wisata medis akan membuat masyarakat yang sebelumnya memilih layanan medis luar negeri menjadi memilih berobat di dalam negeri. Termasuk, layanan kesehatan di Kota Surabaya.
“Semua tahapan-tahapannya sudah kita lakukan, tinggal kita menerapkan 3G yang disebut Pak Menparekraf Sandiaga, yaitu gercep, geber, gas pol,” ujarnya di Surabaya, Jumat (17/9).
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan, berdasarkan data yang dimiliki, banyak warga Surabaya yang mendapatkan pelayanan medis di luar negeri. Sebab itu, Kota Surabaya bersama dua kota lainnya, yakni DKI Jakarta dan Kota Medan, terpilih menjadi pilot project wisata medis di Indonesia.
“Kita baru menetapkan tiga kota sebagai pilot project untuk wisata medis. Di tengah pandemi ini merupakan waktu yang tepat untuk menata ulang,” kata Sandi.
Sandi menjelaskan, melalui wisata medis, pemerintah ingin mendorong pelayanan industri medis di Indonesia, terutama di Kota Surabaya agar menjadi lebih baik lagi. Sehingga, masyarakat memiliki banyak pilihan untuk mendapatkan layanan kesehatan terbaik.
“Kita ingin masyarakat bisa menentukan pilihan untuk mendapatkan layanan kesehatannya justru di Indonesia. Tidak perlu lagi ke luar negeri. Sehingga, sekitar 11 miliar dolar AS yang dibelanjakan oleh wisatawan Indonesia saat berwisata medis di luar negeri bisa di-capture oleh Surabaya,” kata dia.
Sandi menambahkan, saat ini pemerintah melalui Kemenko Marves dan Kemenkes berencana membentuk Indonesia Health Tourism Board (IHTB) untuk mengembangkan sektor wisata medis. "Kita akan gencar untuk memastikan bahwa layanan kesehatan terbaik bisa dihadirkan di Surabaya, Jakarta, dan Medan. Harapannya nanti akan diikuti oleh kota kota lain,” ujarnya.