REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Airlangga (Unair) resmi dinobatkan sebagai rumah sakit keempat di Indonesia yang mendapatkan akreditasi sebagai RSGM Pendidikan. Akreditasi itu diberikan Kementerian Kesehatan. Direktur RSGM Unair Coen Pramono mengatakan, untuk mendapatkan titel sebagai RSGM pendidikan, dibutuhkan proses yang tidak mudah.
RSGM Unair harus melalui proses panjang karena sebelumnya hanya berbentuk klinik biasa yang melekat pada Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unair. “Klinik biasa ini kemudian bermetamorfosis menjadi RSGM, hingga kemudian karena ada aturan aturan baru, maka RSGM ini harus berubah menjadi RS pendidikan,” kata Coen di Surabaya, Jumat (17/9).
Coen mengatakan, perubahan menjadi RS perlu dilakukan agar terselenggara pelayanan untuk publik. Menurutnya, hal yang paling hakiki dalam pelayanan adalah keamanan pasien dari bahaya seperti komplikasi.
“Prosesnya tidak main-main karena terkait dengan penyelamatan manusia. Dengan menjadi RS, keselamatan pasien bisa ditangani dengan lebih cepat,” ujarnya.
Coen mengatakan, proses akreditasi sangat panjang karena ada beberapa hal yang perlu dilihat agar RSGM Unair dinyatakan layak sebagai RS Khusus. Coen bersyukur karena RSGM Unair mendapatkan bintang lima dalam penelitian akreditasi.
“Hal itu karena kami melakukan operasional sesuai dengan ketentuan dari Kemenkes. RSGM Unair memiliki rawat jalan, rawat inap, ruang bedah, pengelolaan limbah, dan semua hal yang dipersyaratkan RS khusus,” kata dia.
RSGM Unair dirasanya perlu mendapatkan kualifikasi sebagai RS pendidikan karena selain melayani pasien, juga digunakan sebagai RS pendidikan tingkat S1 hingga spesialis di lingkungan FKG Unair. “Akreditasi RS Pendidikan ini menjadi penting untuk menyelenggarakan pendidikan, pelayanan, dan penelitian di FKG Unair,” kata dia.