REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wisata medis di Kota Surabaya, Jawa Timur, siap diluncurkan pada 27 September 2021 menyusul Kota Pahlawan terpilih menjadi pilot project wisata medis bersama DKI Jakarta dan Kota Medan.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Jumat (17/9), mengatakan, Pemerintah Kota Surabaya telah berkomunikasi dan berdiskusi dengan para rektor dan Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) terkait terpilihnya Kota Pahlawan sebagai pilot project atau proyek percontohan wisata medis.
"Jadi, Insya Allah terkait dengan industri kesehatan di Kota Surabaya, kita akan melaunching pada 27 September 2021," kata Eri.
Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya mengetahui Surabaya jadi proyek percontohan wisata medis saat menghadiri acara Kata Kreatif di Hotel Bumi Surabaya City Resort, Kamis (16/9).
Ia yakin, terpilihnya Kota Surabaya menjadi proyek percontohan wisata medis, akan membuat masyarakat yang sebelumnya berwisata ke luar negeri, memilih layanan kesehatan di dalam negeri. Terutama layanan kesehatan di Kota Surabaya.
"Semua tahapan-tahapannya sudah kita lakukan, tinggal kita menerapkan 3G yang disebut Pak Menparekraf Sandiaga tadi, yaitu gercep, geber, gas pol," ujarnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno sebelumnya menyampaikan, berdasarkan data yang dimiliki, banyak warga Surabaya yang mendapatkan pelayanan medis di luar negeri.
Oleh sebab itu, lanjut dia, Kota Surabaya bersama dua kota lainnya, yakni DKI Jakarta dan Kota Medan terpilih menjadi pilot project wisata medis di Indonesia. "Kami baru menetapkan tiga kota sebagai pilot project untuk wisata medis. Di tengah pandemi ini merupakan waktu yang tepat untuk menata ulang," kata Sandiaga Uno.
Menparekraf menjelaskan, melalui wisata medis, pemerintah ingin mendorong pelayanan industri medis di Indonesia. Terutama di Kota Surabaya agar menjadi lebih baik lagi. Sehingga, masyarakat memiliki banyak pilihan untuk mendapatkan layanan kesehatan terbaik.