REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya menggelar Surabaya Art And Culture Festival 2021, sebagai upaya mewadahi pekerja seni agar tetap berkarya dan berkreasi di tengah pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan, pagelaran seni dan budaya tersebut akan ditampilkan secara virtual yang bisa disaksikan masyarakat mulai 19 September hingga Desember 2021.
Antiek menjelaskan, Surabaya Art and Culture Festival 2021 dibuka dengan pemutaran film Arek Suroboyo. Film ini merepresentasikan peristiwa perobekan bendera di Hotel Yamato atau saat ini dikenal sebagai Hotel Majapahit.
"Pertunjukan ini sebagai representasi peristiwa bersejarah di Kota Surabaya yang dikemas dalam bentuk film. Pertunjukan disiarkan pada 19 September 2021 pukul 19.00 WIB," kata Antiek di Surabaya, Ahad (19/9).
Antiek mengatakan, Surabaya Art And Culture Festival 2021 juga bertujuan untuk membangkitkan kembali produktivitas kesenian sebagai sarana hiburan dan pendidikan kepada masyarakat. Sekaligus, upaya ini untuk mempromosikan seni budaya dan destinasi wisata Kota Surabaya.
"Surabaya Art And Culture Festival 2021 mengambil tema Suroboyo Wani. Tema tersebut dipilih karena merupakan sebuah wujud keberanian arek-arek Surabaya dalam menghadapi dan memerangi wabah Covid-19 untuk bangkit dan berkarya," ujarnya.
Antiek mengatakan, pertunjukkan Surabaya Art And Culture Festival 2021 dikemas dalam konten video cerita yang diupload di kanal media sosial. Sedangkan runtutan konten, dipandu oleh host atau narator. Mulai dari proses kreatif, aturan protokol kesehatan, pengemasan pertunjukan, hingga proses pertunjukan.
"Video yang dikemas dalam beberapa template (Film, Podcast, Naratif, Vlog, Behind The Scene dan Live Streaming) itu bertujuan untuk menambah estetika dan ketertarikan dari konten," kata dia.
Antiek menambahkan, setidaknya ada beberapa pertunjukan seni representasi peristiwa sejarah di Kota Pahlawan yang nantinya dapat disaksikan masyarakat melalui virtual. Yakni, peristiwa Perobekan Bendera di Hotel Yamato (Hotel Majapahit), Resolusi Jihad, Surabaya Merah Putih, dan Hari Pahlawan.
Di samping pertunjukan bertajuk representasi peristiwa sejarah, Antiek menyebut, pagelaran Surabaya Art And Culture Festival 2021 juga diisi dengan penampilan Kolaborasi Seni Tradisi. Kolaborasi ini dilakukan untuk meningkatkan kerja sama antar komunitas seni serta menjadi wadah dalam memperkaya kreativitas multi disiplin.
Pertunjukan kolaborasi yang dimaksud di antaranya menyuguhkan dagelan “Guyon Seger” Cak Suro dihibur tampilan musik dari Keroncong. Lalu, pementasan kesenian ludruk yang diperankan seniman ludruk Surabaya, dengan menampilkan konsep cerita yang diangkat dari cerita rakyat Sawunggaling.
Ada pula, pertunjukan kolaborasi wayang pakeliran padat yang dikolaborasikan dengan wayang orang. Serta, pertunjukan Reog, Jaranan, dan Barongsai yang mengemas kolaborasi seni tradisi Mataram dan Tionghoa.
Selain itu, juga ada pertunjukan ketoprak dan wayang potehi. Lalu, pertunjukan seni di Kampung Kreatif dan Rumah Kreatif. Selanjutnya, juga ada pameran Seni Rupa dan Tari, kolaborasi Jazz dan Campursari, serta banyolan Kartolo bersama Srimulat.
Masyarakat dapat menyaksikan seluruh rangkaian pagelaran Surabaya Art And Culture Festival 2021 mulai 19 September secara virtual di beberapa akun media sosial Pemkot Surabaya. Yakni, akun youtube Disbudpar Kota Surabaya, Sapawarga Kota Surabaya dan Bangga Surabaya. Bisa pula melalui, akun Instagram @Surabayasparkling, @Surabaya, dan @Sapawargasby.